Airlangga dan Diplomat AS Bahas Energi Nuklir hingga Dukungan OECD

Airlangga dan Diplomat AS Bahas Energi Nuklir hingga Dukungan OECD

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat Ambassador Peter M. Haymond di Jakarta, Senin 21 Juli 2025.--Kemenko perekonomian

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan diplomat tinggi Amerika Serikat Peter M. Haymond yang kini menjabat Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar AS di Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025, itu merupakan juga forum strategis untuk membahas penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat.

BACA JUGA:Indonesia dan AS Teken Kesepakatan Dagang Bebas Hambatan

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga dan Haymond mendiskusikan sejumlah agenda. Mulai dari investasi, reformasi regulasi, kerja sama energi, hingga dukungan AS terhadap proses Indonesia bergabung ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Keduanya sepakat untuk terus memperkuat hubungan ekonomi kedua negara secara setara dan saling menguntungkan.

“Proses aksesi OECD ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun. Dukungan negara-negara anggota OECD seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa sangat diperlukan untuk percepatan penyelesaian proses aksesi,” ujar Airlangga.

BACA JUGA:Tarif Impor AS Turun hingga 19 Persen, Prabowo Akui Puas Jika 0 Persen

Haymond pun menyatakan kesiapan penuh pemerintah AS untuk mendukung langkah Indonesia bergabung dengan OECD.

Ia menilai proses tersebut sejalan dengan agenda reformasi struktural di dalam negeri, yang pada akhirnya akan mendorong transformasi ekonomi Indonesia ke arah yang lebih terbuka dan efisien.

Isu lain yang turut menjadi sorotan adalah kelanjutan kerja sama energi dan pertanian yang telah dituangkan dalam enam nota kesepahaman (MoU) pada 7 Juli lalu di Washington DC.

BACA JUGA:Telepon Prabowo-Trump Bikin Tarif Impor AS Turun Jadi 19 Persen

“Kami berdiskusi dengan sangat baik bersama Menko Airlangga mengenai berbagai bidang kerja sama dan keterlibatan ekonomi. Hubungan perdagangan dan investasi bilateral kita merupakan peluang yang sangat besar," teranga Haymond.

Haymond menyebut potensi kerja sama ekonomi antara kedua negara sangat besar, terutama di sektor teknologi energi.

Ia juga menyoroti peluang pemanfaatan teknologi Amerika seperti reaktor nuklir modular kecil (Small Modular Reactors/SMRs) yang diyakini bisa memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi, baik bagi Indonesia maupun AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: