Danantara Fokus Investasi Mineral Kritis, DFC AS Minat Biayai Proyek Strategis Indonesia

Danantara Fokus Investasi Mineral Kritis, DFC AS Minat Biayai Proyek Strategis Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan kerja sama strategis Indonesia dengan DFC Amerika Serikat dalam sektor mineral kritis dan energi, Jakarta, 26 Juli 2025.-disway.id-

HARIAN DISWAY -  Pemerintah Indonesia terus memperkuat fondasi ekonomi hijau dengan menjalin komunikasi strategis dengan Amerika Serikat.

Ya, Badan Pengelola Investasi Danantara membuka peluang pembiayaan baru untuk sektor-sektor strategis. Terutama mineral kritis dan energi terbarukan.

BACA JUGA:Danantara Targetkan 22 Program dalam 6 Bulan, Erick: Bayi Ajaib

Dalam kerja sama itu, Danantara berkomunikasi intens dengan U.S. International Development Finance Corporation (DFC), lembaga pembiayaan pembangunan milik pemerintah AS.

Fokus utamanya adalah memperkuat rantai pasok global, khususnya sektor mobil listrik, baterai, dan transisi energi bersih.

BACA JUGA:Danantara Pegang 22 Program Strategis, Harus Dituntaskan sebelum Akhir Tahun

“Sudah ada pembicaraan antara Danantara dan DFC untuk pembiayaan investasi di sektor mineral kritis,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers bersama pihak AS di Jakarta, dikutip Minggu, 27 Juli 2025.

Airlangga menekankan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap investasi dari negara mana pun, selama memberikan dampak positif dan saling menguntungkan.

BACA JUGA:Danantara, Kopdes Merah Putih, dan State Capitalism ala Prabowo

Pertemuan awal antara kedua lembaga berlangsung pada 14 Mei 2025 di Kedutaan Besar RI di Washington D.C.

CEO Danantara Rosan Roeslani bertemu Chief of Staff DFC Conor Coleman untuk membahas skema pendanaan proyek-proyek brownfield. Yakni proyek yang telah berjalan namun membutuhkan suntikan modal tambahan.

Salah satu proyek prioritas yang dibicarakan adalah tambang Freeport. “Kami melihat Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi hijau dan digital,” ujar Conor.

BACA JUGA:Presiden Prabowo: Kekayaan Danantara Akan Tembus 1 Triliun Dolar AS

Menurutnya, kemitraan strategis akan membuka ruang lebih luas bagi skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id