Pembunuhan-Pemerkosaan Gadis Terborgol di Cisauk, Tangerang: Waspadai Pacar Toksik

Pembunuhan-Pemerkosaan Gadis Terborgol di Cisauk, Tangerang: Waspadai Pacar Toksik

ILUSTRASI Pembunuhan-Pemerkosaan Gadis Terborgol di Cisauk, Tangerang: Waspadai Pacar Toksik-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Bentuk manipulasi diawali penjahat mengetahui pikiran dan kebiasaan calon korban. Dari situ penjahat membicarakan topik itu sehingga calon korban tertarik berkomunikasi.

Topik komunikasi penjahat-calon korban bergulir. Penjahat awalnya selalu menyetujui ucapan calon korban. Kemudian, sedikit demi sedikit ditentang. Dengan cara memberikan contoh hal (yang kadang) tidak relevan. Bergantung pengalaman si penjahat. Kian lama ia kian jago sehingga tipuannya relevan.

Calon korban ”diseret” penjahat masuk ke gagasan penjahat. Ketika calon korban merasa bingung, mana yang relevan atau tidak, itulah saat penjahat menguasai kendali.

Di saat itu calon korban merasa, ada sesuatu yang salah dalam komunikasi itu. Tapi, ia bingung, apa yang salah? 

Penjahat kemudian lebih ”maju” lagi dengan membikin aturan-aturan yang dipaksakan ditaati calon korban. Ketika calon korban mengikuti aturan tersebut, saat itulah ia menjadi korban. Bukan calon lagi.

Selanjutnya, penjahat mengendalikan korban.

Suatu saat korban merasa ia jadi korban manipulasi. Ketika penjahat tahu hal tersebut, ia main kekerasan agar korban menuruti perintah. Kekerasan psikologis (ancaman), juga fisik. Puncaknya pembunuhan.

Orang yang mempelajari teori Samenov itu, ketika ia berada di posisi calon korban, harus segera menjauhi si penjahat. Sebelum penjahat lebih jauh lagi menguasai korban. Sebelum penjahat melancarkan serangan psikis dan fisik. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: