Motif Pelaku Mutilasi Driver Ojol di Gresik: Dendam Janji PNS Gagal

Kardus berisi mayat diduga korban mutilasi ditemukan di tepi Jalan Raya Banyuurip, Kedamean, Gresik--
SR disebut telah mentransfer uang Rp5 juta kepada Sevi. Namun, ia tak kunjung diangkat menjadi PNS dan uangnya tidak dikembalikan.
Pada Sabtu, 26 Juli 2025, SR menelpon Sevi dan menawari pekerjaan. Sevi pun datang ke rumah SR seorang diri.
Di sanalah, menurut pengakuan pelaku, Sevi dihantam dengan belasan pukulan benda tumpul, terutama di kepala, yang menyebabkan kematian. Hasil autopsi menunjukkan terdapat delapan luka di kepala, serta memar di dada kiri, punggung, dan tangan.
BACA JUGA:Jatim Jadi 'Langganan' Provinsi Paling Kriminal, Kasus Pembunuhan Terbanyak se-Nasional
Ditemukan pula cairan putih di kelamin korban, namun belum dapat dipastikan jenisnya. Saat ditemukan, Sevi masih memakai pakaian lengkap seperti saat ia meninggalkan rumah.
Ibunda korban, Sumaiyah, mengaku terakhir melihat anaknya pada Sabtu pukul 15.30. Saat itu Sevi pergi tanpa berpamitan seperti biasa.
”Biasanya kalau dia berangkat kerja pamitan ke saya. Salim (cium tangan). Kemarin, saat dia berangkat, cuma melirik saya, terus pergi naik motor,” ujar Sumaiyah.
BACA JUGA:Misri Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir MN, Sang Ibu: Saya Tak Yakin Anak Saya Terlibat
Karena tak kunjung pulang, Sumaiyah mulai mengirim pesan WhatsApp ke Sevi pukul 21.30 dan kembali mengirim pesan satu jam kemudian.
Pesan-pesan itu tak dibalas dan bahkan tak terbaca. Sumaiyah sempat menelepon, namun tidak diangkat.
”Saya tunggu, sampai ketiduran sekitar jam 3 pagi. Siangnya saya diberi tahu Pak RT, katanya Pak RT dihubungi polisi bahwa kemungkinan mayat Sevi ditemukan di Gresik. Saya gemetaran kaget,” ucapnya.
BACA JUGA:Pembunuhan Jamur Beracun yang Menghebohkan Australia (4-Habis): Vonis Jatuh, Tunggu Pengampunan
Sevi dikenal sebagai perempuan pekerja keras. Selain menjadi driver ojol, ia juga bekerja sebagai admin marketing online untuk usaha kuliner. \
Teman dekatnya sesama driver ojol, Endah Ruliyanti, menggambarkan Sevi sebagai pribadi ceria dan rendah hati.
Endah menjelaskan bahwa Sevi lahir dan dibesarkan di Mojokerto, tinggal bersama bibinya, Karomah, hingga menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: