Pemkot Surabaya Hadirkan 5 Inovasi Digital Baru, Mulai dari Sistem Informasi Lowongan Kerja, Sampai Perselisihan Hubungan Industrial

Pemkot Surabaya Hadirkan 5 Inovasi Digital Baru, Mulai dari Sistem Informasi Lowongan Kerja, Sampai Perselisihan Hubungan Industrial

Para pencari kerja mengikuti bursa lowongan pekerjaan di Surabaya beberapa waktu lalu.-Humas Pemkot Surabaya-

Irvan menyebut, transformasi digital ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih efisien, transparan, dan berkeadilan.

Karena itu, pihaknya ingin memastikan setiap warga Surabaya memiliki akses yang sama terhadap peluang kerja dan perlindungan yang layak.

Menurutnya, ada lima inovasi unggulan di bidang ketenagakerjaan. Inovasi utama dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. Yakni, ASSiK (Arek Suroboyo Siap Kerjo). 

Platform itu dibuat untuk membantu keluarga miskin agar bisa mendapat pekerjaan yang layak.

"ASSiK mengatasi tingginya pengangguran dan inefisiensi sistem penempatan kerja konvensional," ujarnya. 

BACA JUGA:Angka Pengangguran Tertinggi Ada di Lulusan SMK

BACA JUGA:Pria Pengangguran Dibacok Isteri

Kedua adalah e-PPHI (Pencatatan Perselisihan Hubungan Industrial) yang dibuat Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. 

Inovasi itu merupakan platform digital revolusioner untuk melaporkan perselisihan hubungan industrial. Sebelumnya, proses ini manual, rumit, lambat, dan kurang transparan.

Juga seringkali merugikan pekerja. "Dengan e-PPHI, pelaporan bisa dilakukan kapan saja,” terang Irvan.

Ketiga, ungkap Irvan, ada SI-IMTA (Sistem Informasi Izin Menggunakan Tenaga Asing) dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja.

Aplikasi itu untuk rekapitulasi dan pengelolaan potensi rencana penggunaan tenaga kerja asing. 

BACA JUGA:Khofifah di Hardiknas 2023: Tingkat Pengangguran SMK Jatim Tinggal 6,7 Persen

BACA JUGA:Meutya Hafid Ajak Kampus Cetak Talenta Digital yang Tangguh di Era AI

“SI-IMTA menjadi solusi untuk mengelola tenaga kerja asing secara efektif. Sambil melindungi kepentingan tenaga kerja lokal dan mengoptimalkan potensi pendapatan daerah,” kata Irvan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: