Aturan Baru Soal Ondel-Ondel Tuai Pro dan Kontra di Ibu Kota

Di tengah kepadatan Jakarta, ondel-ondel hadir sebagai hiburan rakyat. Namun, rencana pelarangan pengamen ondel-ondel oleh Pemprov DKI berpotensi menghapus momen sederhana seperti ini dari kehidupan warga.--AFP
HARIAN DISWAY - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah merancang aturan larangan penggunaan ondel-ondel oleh pengamen jalanan.
Kebijakan ini memicu kekhawatiran di kalangan warga miskin ibu kota yang selama ini menggantungkan hidup dari boneka raksasa khas Betawi tersebut.
Dalam draf kebijakan yang sedang disusun, pertunjukan ondel-ondel nantinya hanya diperbolehkan dalam acara-acara resmi. Pemkot menilai penggunaan ondel-ondel sebagai alat mengamen merendahkan nilai budaya dan mengganggu ketertiban.
"Kami harap peraturannya bisa segera disahkan," ujar juru bicara Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Cyril Raoul Hakim, Kamis 31 Juli 2025.
BACA JUGA:15 Ribu Penerima Bansos di Jakarta Terlibat Judi Online, Pemprov DKI Siap Evaluasi Data
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menegaskan bahwa ondel-ondel kini sering digunakan untuk meminta uang di jalanan dengan pengeras suara yang mengganggu pengguna jalan.
Menurutnya, hal itu bertentangan dengan nilai sakral yang melekat pada boneka tradisional tersebut.
"Dalam budaya Betawi, menjaga martabat ondel-ondel itu penting, dan kini terlalu sering digunakan untuk mengemis," katanya.
Kebijakan ini diprotes oleh para pengamen yang mengandalkan ondel-ondel untuk bertahan hidup di tengah tingginya angka kemiskinan di ibu kota.
"Saya bingung dan cemas. Saya takut dirazia atau bahkan ditangkap. Tapi mau bagaimana lagi? Saya butuh uang untuk makan," kata Adi Sutisna (26), pengamen ondel-ondel asal Jakarta.
BACA JUGA:Garis Kemiskinan Hanya Rp 20 Ribu Sehari, Publik Ragukan Data BPS
BACA JUGA:BPS Catat Angka Kemiskinan Turun, Kemensos Perbaiki DTSEN biar Bansos Tepat Sasaran
Adi telah tujuh tahun mengamen dengan mengenakan kostum ondel-ondel. Dalam sehari yang baik, ia bisa memperoleh sekitar Rp112.000, cukup untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak perempuannya yang masih kecil. Ia mengaku rela menahan panas dan berat kostum demi penghasilan.
"Ondel-ondelnya berat sangat panas di dalam. Tapi saya tetap lakukan karena kalau tidak, istri dan anak saya tidak bisa makan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: