INDEX 2025 PCU, Saat Desain Interior dan AI Bertaut dalam Harmoni Digital

INDEX 2025 PCU, Saat Desain Interior dan AI Bertaut dalam Harmoni Digital

Kezia Kristabella saat melihat-lihat hasil karya mahasiswa Interior Design PCU dalam pameran INDEX 2025.-Petra Christian University-

Tak sekadar mengikuti tren, PCU juga sudah mengintegrasikan mata kuliah wajib berbasis AI, Mixed Reality (MR), dan Augmented Reality (AR) ke dalam kurikulum Interior Design sejak 2024.

Sebuah langkah progresif yang memperkuat posisi PCU sebagai kampus AI-Native, sekaligus bagian dari kampanye AI@PCU: Empowering Future Leaders.

BACA JUGA:Dosen PCU Komentari #KaburAjaDulu, Wujud Keresahan Anak Muda, Antara Realita dan Harapan

Mahasiswa Lokal dan Internasional Unjuk Gigi

Pameran INDEX tahun ini menampilkan lebih dari 35 karya mahasiswa. Tak hanya dari PCU, tetapi juga dari beberapa universitas mitra internasional.

Seperti University College Sedaya International (Malaysia), Universiti Tun Hussein Onn (Malaysia), dan Assumption University (Thailand).

Sebuah kolaborasi lintas negara yang merefleksikan keterbukaan dan relevansi desain interior di ranah global.

BACA JUGA:Screening Dokumenter Mahasiswa PCU di CGV Surabaya, Usung Tema Yang Terpinggirkan

Salah satu sorotan ada pada karya Winnie Nethania Kumala. Dia menghadirkan furnitur seperti bench, cabinet, dan kursi privat dari sampah plastik daur ulang.


Suasana beberapa pengunjung menikmati pameran INDEX dengan tema Synced di kampus PCU.-Petra Christian University-

Inspirasi itu muncul dari pengalamannya magang di Ecollabo8, perusahaan Bali yang fokus mengubah limbah plastik menjadi produk bernilai tinggi.

“Saya ingin membuktikan bahwa daur ulang bukan sekadar pilihan ekologis. Tapi juga estetis dan fungsional,” ujar Winnie.

BACA JUGA:Rayakan Valentine dengan Kreativitas, PCU Gelar Workshop Flower Cookies Decoration

“Melalui desain, kita bisa memberi makna baru pada sampah, dan mendorong masyarakat melihat limbah sebagai sumber daya,” tambahnya.

Desain sebagai Wacana Baru Teknologi

INDEX 2025 bukan hanya pameran, tetapi pernyataan. Bahwa di tengah ledakan kecerdasan buatan, desain interior tidak kehilangan nyawa. Justru sebaliknya: ia menemukan napas baru.

Sebuah ruang refleksi tempat intuisi manusia dan kalkulasi mesin berjalan berdampingan, synced, dalam satu irama kreatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: