Program CKG Sasar 7,4 Juta Anak di Jawa Timur

Ketua Iropin Cabang Sidoarjo Misbah fudin Amd.RO Memeriksa Kondisi Mata Siswa di Ponpes Al Amanah-Dinkes Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Sebanyak 7,4 juta anak usia sekolah di Jawa Timur mendapatkan jatah Cek Kesehatan Gratis (CKG). Jumlah tersebut sampai Jumat, 8 Agustus 2025.
Program CKG sekolah di Jawa Timur sendiri telah dimulai awal pekan ini, Senin 4 Agustus. Sebanyak 1.358 siswa SMPN 1 Pandangan Bojonegoro dan Ponpes Al Amanah Sidoarjo mendapat giliran pertama.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono mengatakan, program CKG Sekolah merupakan implementasi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan. "Sekaligus wujud nyata komitmen Bu Gubernur dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," tuturnya.
Jumlah masyarakat Jawa Timur yang berhak menerima CKG mencapai 42 juta orang.
BACA JUGA:Program CKG Dimulai, Gilisan 242 Ribu Siswa di Surabaya
BACA JUGA:Digitalisasi CKG Sekolah Dimulai, Konektivitas Jadi Kunci Input Data 53 Juta Siswa
Sementara khusus untuk anak usia sekolah, di Jawa Timur ada 7,4 juta anak yang mendapatkan akses CKG. Dengan rincian, anak usia SD (7–12) tahun sebanyak 3,9 juta, anak usia SMP (12–14 tahun) sebanyak 1,7 juta, dan anak usia SMA (15–17 tahun) sebanyak 1,7 juta.
"CKG Sekolah ini dilaksanakan di seluruh satuan pendidikan di Jawa Timur," kata Erwin. Mulai dari SD, SMP, hingga SMA, termasuk madrasah, pesantren, serta sekolah rakyat.
Sementara bagi anak yang tidak mengakses pendidikan formal, layanan CKG tetap dapat diakses. "Mereka bisa datang ke puskesmas terdekat.” jelasnya.
Erwin menambahkan, CKG sekolah ini akan melayani 14 jenis pemeriksaan kesehatan. Meliputi pemeriksaan telinga, mata, gigi, kesehatan jiwa, gizi, tekanan darah, hepatitis B dan C, tuberkulosis (TBC), kebugaran jasmani, gula darah, talasemia, anemia, serta riwayat imunisasi. "Sampai perilaku merokok," paparnya.
Pelaksanaan CKG Sekolah melibatkan kepala puskesmas, bidan, perawat, dokter gigi, hingga kepala sekolah, guru, hingga kader kesehatan. "Serta pendamping siswa dan didukung oleh tim pembina UKS/M Provinsi dan Kabupaten/kota," paparnya.
Erwin berharap, masyarakat Jatim, khususnya orang tua dan wali murid, agar aktif mendukung dan mendorong anak-anaknya mengikuti CKG di sekolah. Partisipasi wali murid sangat penting dalam kesuksesan program ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: