Membangun Insan Kampus yang Peka dan Peduli

Membangun Insan Kampus yang Peka dan Peduli

Sebanyak 9.437 mahasiswa baru Unair telah mengikuti acara penutupan kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) 2025.-Humas Unair-

BACA JUGA:Transformasi UTM Menuju Standardisasi Kampus Global: Tantangan dan Aksi Strategis 2025

BACA JUGA:Implementasi Program Sekolah Anak Bahagia dalam Kegiatan Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Prof Madyan menegaskan dalam sambutannya bahwa tidak diperkenankan dalam acara di luar PKKBM resmi yang digelar universitas ada kegiatan lain yang dikaitkan dengan kelulusan mahasiswa baru. 

Praktik seperti itu hanya akan mencederai semangat Universitas Airlangga yang bertekad untuk menyelenggarakan kegiatan PKKBM yang benar-benar humanis –jauh dari praktik perundungan dan subordinasi.

Setelah kegiatan PKKBM selesai, mulai pekan depan mahasiswa masuk ke fakultas masing-masing dan mengikuti kegiatan kuliah sesuai program studinya. Setelah euforia sesaat, bangga karena dapat diterima di Universitas Airlangga, ke depan mahasiswa dihadapkan pada kegiatan akademik yang penuh perjuangan dan menuntut tekad belajar yang benar-benar kuat. 

BACA JUGA:Lompatan Riset Kampus LPTKNI

BACA JUGA:Aktivisme Baru dan Demokrasi Kampus

Prof Madyan mengimbau mahasiswa agar senantiasa bertekad untuk berinovasi dan berkontribusi pada berbagai persoalan bangsa. Dapat diterima dan lolos menjadi mahasiswa Universitas Airlangga tentu menjadi kebanggaan seluruh mahasiswa. 

Namun, yang penting tentu tidak berhenti hanya pada rasa bangga. Dalam kegiatan pembelajaran yang diikuti, seluruh mahasiswa diimbau untuk benar-benar tekun dan mengembangkan perilaku belajar yang memiliki tujuan.

Tidak hanya sukses di bidang pendidikan, tetapi juga berkontribusi terhadap persoalan masyarakat. Menurut rektor, tugas mahasiswa tidak hanya membaca buku dan belajar. Tetapi, mereka juga harus aktif berorganisasi dan mengembangkan kegiatan sosial yang berdampak bagi masyarakat. 

BACA JUGA:Kampus Merdeka dari Aksi Perundungan

BACA JUGA:Guru Besar hanya untuk Kampus Besar?

Sesuai paradigm baru yang dikembangkan kementerian Dikti dan Ristek, mahasiswa perlu memahami dan mengembangkan kampus berdampak. 

Yang dimaksud dengan kampus berdampak ialah kampus yang tidak hanya fokus pada pendidikan dan riset akademik, tetapi juga aktif berkontribusi pada penyelesaian masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan di masyarakat. 

Kampus mendorong mahasiswa dan dosen menghasilkan solusi nyata atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: