Kampus Merdeka dari Aksi Perundungan

Kampus Merdeka  dari Aksi Perundungan

Ilustrasi kampus harus merdeka dari aksi perundungan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

UPACARA 17 Agustus 2023 yang diselenggarakan Universitas Airlangga di depan kantor manajemen kampus C berlangsung khidmat dan meriah.

Upacara dihadiri Rektor Prof Mohammad Nasih, Ketua Senat Universitas Prof Djoko Santoso, para wakil rektor, sekretaris universitas, dekan dan wakil dekan, direktur lembaga, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

Kemerdekaan bukan sekadar anugerah dari Tuhan, tetapi juga merupakan hasil perjuangan para pahlawan kita yang patut dihormati dan dikenang.

BACA JUGA:Kebanggaan Dikukuhkan sebagai Mahasiswa Baru Universitas Airlangga

BACA JUGA:Kompetensi Soft Skill Lulusan Perguruan Tinggi

Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia, yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengisi hari-hari kemerdekaan dengan kegiatan yang relevan dan kekinian. 

Hari ini kita telah bebas dari penjajahan kolonial yang telah berlangsung tiga setengah abad. Kini apa yang harus dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil perjuangan para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga?

Bagi kampus seperti Universitas Airlangga, kemerdekaan tidak hanya dalam arti merdeka belajar, tetapi juga merdeka dari berbagai bentuk perundungan, tindak kekerasan seksual, dan intoleransi.

BACA JUGA:Vokasi Pencetak SDM Global

BACA JUGA:Teknologi dan Peran Manusia

 

Holistic Wellness

Dalam sambutannya sebagai inspektur upacara, Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih mengajak seluruh mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen benar-benar merdeka dari semua aksi yang merugikan.

Kampus harus bebas dari tindak perundungan, bebas dari kekerasan seksual, bebas dari asap rokok, dan bebas dari tindakan intoleransi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: