Mahamuni Paksi, Anak Pencipta Lagu Bento Bicara Royalti (2-habis): Peluang Korupsi Masih Ada

Mahamuni Paksi, putra mendiang musisi Naniel C Yakin. Ia bicara tentang royalti dan peluang korupsi yang masih terbuka lebar.-Subastian Salim-HARIAN DISWAY
"Sepengetahuan saya, di luar negeri itu punya mesin khusus. Ditempatkan di tiap kafe atau restoran. Mesin itu mencatat lagu apa yang dibawakan di tempat itu. Lalu datanya disetorkan ke lembaga pengurus royalti setempat," katanya.
Dari data itu akan didapat keterangan yang jelas. Termasuk jumlah dana yang bisa didapatkan oleh musisi terkait yang lagunya dibawakan.
Semasa hidup, Naniel C Yakin menghasilkan banyak karya musik. Termasuk menciptakan lagu Bento bersama Iwan Fals.-Naniel C Yakin-Facebook
BACA JUGA:Bertemu Dirjen WIPO, Menkum Inisiasi Protokol Jakarta untuk Royalti Platform Global Transparan
Namun, apakah mungkin bila Indonesia menggunakan mesin seperti itu? "Bisa sih bisa. Cuma harga mesinnya berapa? Butuh sangat banyak. Lalu aman apa enggak?" tanyanya.
"Begitu alatnya sampai di kafe, bisa saja alat itu dirusak. Lalu bilang ke LMKN kalau alatnya rusak. Jadi datanya enggak bisa dikirim. Nah, itu jadi masalah lagi," tambahnya, kemudian tertawa.
Maka, tak heran jika Paksi pesimis dengan keberadaan LMKN. Tak menjamin soal kejujuran. Ia pun menyampaikan bahwa pada 2023, dirinya didatangi oleh salah seorang perwakilan LMKN. Mereka bertanya soal keluhan-keluhan keluarga musisi soal royalti musik.
BACA JUGA:Bertemu Dirjen WIPO, Menkum Inisiasi Protokol Jakarta untuk Royalti Platform Global Transparan
Saat itu, Paksi menyampaikan masalah yang terjadi. Bahwa mendiang ayahnya sekian lama ikut aturan dari PAPPRI dan KCI. Selama bertahun-tahun, sejak Naniel masih hidup hingga meninggal, hanya menerima jumlah dana yang minim tanpa data yang jelas.
"Lalu katanya sistem akan dibenahi. Memang dalam beberapa tahun ini kami sudah menerima royalti dua kali dalam setahun. Beda dengan dulu yang hanya sekali setahun. Tapi tetap enggak jelas dana itu diterima dari mana," ungkap pria 34 tahun itu.
Paksi juga mengomentari sosok Dharma Oratmangun, ketua LMKN saat ini. "Pak Dharma itu bekas ketua PAPPRI, LMK yang memberi royalti pada kami. Sekarang, beliau memimpin LMKN," ujarnya.
BACA JUGA:Polemik Royalti, Arsul Sani Minta Musik di Acara Pernikahan Tidak Dikenai Royalti
Ia sejenak menghela napas. Lalu mengatakan, "Yah... Semoga ada arah atau kebijakan yang lebih baik ke depan."
Mendiang Naniel C Yakin, salah seorang pencipta lagu Bento. Lagu legendaris milik grup Swami.-Naniel C Yakin-Facebook
Karakter Paksi memang santai. Seperti mendiang ayahnya yang tak neko-neko dan sederhana. Namun, di balik canda tawa dan sikap santainya itu, ia tampak menyimpan kekecewaan mendalam. Soal royalti memang pelik. Tak menjamin apa pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway