Rojali dan Rohana: Muasal dan Implikasinya

Rojali dan Rohana: Muasal dan Implikasinya

ILUSTRASI Rojali dan Rohana: Muasal dan Implikasinya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kehadiran rojali dan rohana yang mencerminkan kelesuan ekonomi tidak bisa diabaikan. Di satu sisi, perilaku itu tidak bertentangan dengan norma sosial. Di sisi lain, hal tersebut menjadi peringatan serius bagi kondisi perekonomian nasional. 

Fenomena itu menghadirkan tantangan nyata bagi mal dan pelaku usaha, terutama saat beberapa mal sudah tutup permanen karena menurunnya daya beli masyarakat.

Mal yang masih ramai dikunjungi justru menjadi peluang penting untuk memperbaiki kondisi ekonomi. Jika dimanfaatkan dengan tepat, pengunjung yang banyak itu bisa menjadi motor penggerak pemulihan daya beli dan perputaran uang. 

Sebaliknya, jika daya beli terus merosot, gerai-gerai di mal berisiko gulung tikar lantaran minimnya transaksi.

Oleh sebab itu, pemerintah dihadapkan pada tantangan untuk segera mengambil langkah strategis. Misalnya, mempercepat penyediaan lapangan kerja di industri padat karya guna memulihkan daya beli masyarakat secara rasional. 

Sementara itu, pelaku usaha memiliki peluang untuk lebih kreatif dengan mengintegrasikan berbagai saluran pemasaran dan promosi agar ekonomi di mal tetap bergeliat dan stabil. (*)

*) Rani Sukma Ayu Suteja adalah dosen Departemen Komunikasi, FISIP, Universitas Airlangga.

*) Febby Risti Widjayanto adalah dosen Departemen Politik, FISIP, Universitas Airlangga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: