Agama dan Ideologi dalam Suatu Negara

BACA JUGA:Esoterisme Agama dan Asuransi Politik

Di Indonesia, komunisme bukanlah sesuatu yang asing di telinga masyarakat Indonesia karena aliran filsafat itu pernah mewarnai perjalanan bangsa Indonesia dan memberikan noda hitam yang dikenang hingga saat ini. 

Akibatnya, ideologi komunis dilarang di Indonesia. Pertanyaannya, apakah komunisme identik dengan ateisme? Ataukah komunisme itu sebatas ideologi politik dan ekonomi? 

Memang persoalan itu sering diperdebatkan. Jika ditelusuri lebih jauh lagi, bapak komunis adalah Karl Marx yang dikenal sebagai antiagama. 

BACA JUGA:Seragam dan Seragaman, Polemik Baju Seragam Anak Sekolah

BACA JUGA:Korporasi Tambang Cabang Ormas Keagamaan

Salah satu pandangan Marx adalah agama memberikan harapan palsu akan kebahagiaan di akhirat. Diskusi terkait hal itu memerlukan kajian tersendiri.

Kedua, konon salah seorang Wali Songo yang lahir di Cham adalah Sunan Ampel atau Raden Rahmat. Cham adalah salah satu etnis yang ada di Vietnam. Muslim di Vietnam rata-rata dari etnis Cham yang umumnya berasal dari Melayu. 

Saat remaja, Sunan Ampel melakukan perjalanan ke Tanah Jawa untuk menyebarkan agama Islam, yang kemudian sampai akhir hayatnya meninggal di Jawa, dan dimakamkan di daerah Ngampel, Surabaya. 

BACA JUGA:Mencegah Konflik, Mengembangkan Moderasi Beragama

BACA JUGA:Anies Baswedan Disentil Menteri Agama

Dengan fakta sejarah bahwa Sunan Ampel berasal dari etnis Cham di Vietnam, apakah dapat dikatakan bahwa Vietnam di satu sisi dapat disebut sebagai ”buminya wali” dalam hal ini Sunan Ampel, dan di sisi lain disebut ”buminya komunis”? 

Persoalan itu, menurut saya, menarik diperbincangkan lebih mendalam lagi dari berbagai perspektif.

ANTARA AGAMA DAN IDEOLOGI

Mampukah agama mewarnai sebuah ideologi negara? Dalam tulisan ini, keberadaan masjid Al-Noor di Hanoi, Vietnam, menandakan bahwa Islam dan agama lainnya yang disebut di muka mendapat akses untuk berkembang. 

Sumber: