4 Pesan di Balik Pamer Senjata Tiongkok dalam Parade Militer

4 Pesan di Balik Pamer Senjata Tiongkok dalam Parade Militer

Formasi militer personel perempuan ikut meramaikan perhelatan Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok.-Zhang Long-Xinhua

BEIJING, DISWAY.ID – Di hadapan 20 pemimpin dunia yang hadir ke Tiananmen, Tiongkok memamerkan senjata-senjata mutakhirnya pada Rabu, 3 September 2025. Parade militer itu sukses mencuri perhatian dunia. 

Perayaan Kemenangan Perlawanan Rakyat Tiongkok memang selalu menonjolkan Parade militer. Tidak terkecuali perhelatan yang ke-80 tahun ini. Presiden Xi Jinping unjuk kekuatan. 

Pasukan yang kian solid dan senjata-senjata yang semakin canggih menjadi sinyal kuat yang Tiongkok kirimkan kepada sekutunya. Yakni, Tiongkok tidak akan pernah mengecewakan mereka. 

Sebaliknya, bagi negara-negara yang kerap terlibat perseteruan, Parade militer tersebut adalah gertakan. Bahwasanya, Tiongkok tidak akan segan main-main dengan mereka. 

BACA JUGA:Ragam Reaksi Dunia Terhadap Parade Militer Beijing: Trump Kesal, Uni Eropa Sebut Tatanan Global Baru

BACA JUGA:Parade Damai dengan Show Militer


Berikut 4 pesan Tiongkok di balik parade militer yang mengundang decak kagum dari seluruh penjuru dunia itu. Simak yuk!

1. Pembelajar yang Baik, Bisa Memproduksi yang Lebih Canggih


Senjata canggih untuk memperkuat armada laut Tiongkok dipamerkan di Tiananmen.-Yao Dawei-Xinhua

Sekitar satu dekade lalu, Tiongkok hanya bisa memamerkan senjata-senjata yang meniru Amerika Serikat (AS). 

“Hari ini terbukti bahwa hanya dalam waktu 10 tahun,Tiongkok mampu memproduksi senjata lebih banyak, lebih beragam, dan lebih canggih,” ungkap Michael Raska dari Universitas Teknologi Nantang di Singapura, seperti dilansir BBC

Dibandingkan negara-negara lain, drone dan rudal Tiongkok termasuk yang paling canggih dan paling beragam. “Metode top-down yang selama ini berlaku di Tiongkok membuat kemampuan mereka memproduksi senjata jauh lebih cepat,” kata Alexander Neill dari Pacific Forum.

Jika ada konflik, Tiongkok bisa dengan mudah mengerahkan senjata canggih mereka, lengkap dengan semua kelengkapannya dan membuat musuh kocar-kacir.

BACA JUGA:Kim Jong Un Tiba di Beijing, Naik Kereta bersama Putrinya

BACA JUGA:Xi dan Putin Ketahuan Ngobrol Soal Cara Hidup Abadi

2. Fokus Kembangkan Rudal untuk Hadapi AS

Ada begitu banyak rudal, beberapa di antaranya varian teranyar, dalam parade militer Tiongkok. Tiga di antaranya adalah Dongfeng-61, Dongfeng-5C, dan Dongfeng-26D.

Dongfeng-61 mampu mengusung hulu ledak nuklir. Dongfeng-5C adalah rudal balistik antarbenua dan bisa menghantam AS dari Tiongkok. 

Sedangkan, Dongfeng-26D alias Guam Killer merupakan rudal berdaya jelajah menengah yang bisa mendarat di AS jika ditembakkan dari Tiongkok bagian utara. Dengan mudah, rudal ini bisa meluluhlantakkan pangkalan militer AS di Guam. 


Rudal hipersonik YJ-17 dan YJ-19 bisa melesat sangat cepat dan bermanuver tanpa terdeteksi sistem antirudal.-Pan Yulong-Xinhua

Selain itu, ada rudal hipersonik antikapal YJ-17 dan YJ-19 yang bisa melesat sangat cepat dan bermanuver tanpa terdeteksi sistem antirudal. 

3. Maksimal Memanfaatkan Kecerdasan Buatan 

Drone kapal selam raksasa AJX-002 alias XLUUV merupakan armada tanpa awak yang menyedot perhatian terbanyak. Kendati panjangnya mencapai 20 meter, kapal selam itu cocok mengemban misi pengintaian atau penyelidikan. 

Yang tak kalah canggih adalah drone siluman GJ-11 yang disebut juga loyal wingman. Pesawat siluman tersebut bisa mengiringi pesawat tempur yang dikendalikan manusia dan terlibat dalam misi penyerangannya. 

“Tiongkok sudah menggantikan semua sistem tradisionalnya,” kata Raska. 

BACA JUGA:Rudal Rusia Hantam Pabrik Elektronik AS di Ukraina, 15 Pekerja Terluka

BACA JUGA:Trump Janjikan Rudal Patriot untuk Ukraina, Ancam Sanksi Ekspor Rusia

4. Etalase Bisnis Senjata 

Senjata-senjata canggih berbagai ukuran dan kegunaan itu jelas mengundang decak kagum para pemimpin dunia yang sengaja diundang ke Tiongkok. Beberapa di antaranya memang sudah mengungkapkan ketertarikannya untuk belanja senjata ke Tiongkok. Termasuk, Myanmar. 

“Peluang mendapatkan pelanggan baru dan meningkatkan volume penjualan senjata menjadi cara Tiongkok memperkuat pengaruhnya di seluruh dunia,” tandas Raska. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bbc