Sederet Kontroversi Budi Arie Setiadi, Mantan Menteri Koperasi yang Baru Saja Dicopot dari Kabinet

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi -Istimewa-
Kemunculan akun kaskus anonim dengan username “Fufufafa” menghebohkan publik. Banyak yang mengaitkan akun tersebut dengan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka meskipun telah dibantah oleh istana. Menkominfo Budi Arie saat itu menyatakan sedang menelusuri pemilik akun. Ia juga tegas mengatakan bahwa akun tersebut bukan milik Gibran.
5) Pernyataan “parpol kalah bisa masuk penjara”
Pada Agustus 2022, ketika masih aktif sebagai ketua organisasi relawan Pro Jokowi (projo), Budi Arie pernah membuat pernyataan yang mengandung klaim bahwa partai politik yang kalah akan “masuk penjara” — pernyataan ini memancing protes politik dari partai lain dan jadi bahan kritik.
6) Wacana “Jokowi 3 periode”
Budi Arie sebagai Ketua Projo pernah menghidupkan kembali wacana tiga periode bagi Presiden Jokowi pada tahun 2022. Hal ini memicu perdebatan publik dan kritik lintas partai. Dia kemudian membantah tuduhan itu.
7) Wacana “pajak untuk judi online”
Budi Arie beberapa kali menyebut wacana untuk “memajaki” transaksi judi online. Ide disampaikan sebagai salah satu opsi diskusi karena judi online yang relatif sulit diberantas dan melibatkan transaksi dan aktor lintas-negara. Pernyataan ini oleh banyak pihak dipersepsikan sebagian upaya mendorong legalisasi/normalisasi judi online.
8) Pernyataan “perempuan lebih kejam dari laki-laki”
Dalam pembahasan tentang kasus seorang Polwan yang membakar suaminya karena diduga kecanduan Judi Online, Budi Arie melontarkan pernyataan kira-kira “ternyata perempuan lebih kejam dari laki-laki”, yang memicu kritik dari kelompok advokasi gender (Komnas Perempuan, aktivis) karena dianggap stereotip gender. Budi Arie kemudian mengklarifikasi ucapannya.
9) Dikhianati Anak Buah
Tahun 2024 sejumlah pegawai (inisial T & AK dan lainnya) dari Kemenkominfo/Komdigi diseret ke proses hukum terkait dugaan perlindungan situs judi online, Budi Arie menyatakan merasa “dikhianati” oleh mantan anak buahnya. Pernyataan ini sendiri memicu perdebatan publik tentang tanggung jawab pimpinan terhadap staf. Ada yang berpendapat bahwa seharusnya Budi sebagai pimpinan tahu apa yang dilakukan oleh anak buah.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: