Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (20): Belajar Kompleksitas di Tuoketuo

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (20): Belajar Kompleksitas di Tuoketuo

MAKET JARINGAN ENERGI Tuoketuo Power Plant yang disajikan secara interaktif. maket ini akan bependar dan bergerak sesuai dengan paparan data pada layar besar.-Doan Widhiandono-

Bagi peserta Indonesia, pengalaman itu memberi perspektif berbeda. Jika di Meulaboh kapasitasnya 2×225 MW, di Kendari 2×50 MW, dan di Kalteng 2×115 MW, maka Tuoketuo berada di skala yang berlipat-lipat.

Kompleksitasnya bukan hanya pada jumlah unit, tetapi juga pada integrasi berbagai sumber energi dalam satu sistem.

BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (1): Bening Tilu Kejar Cita-Cita Mulia

BACA JUGA:ITCC Lepas 250 Calon Mahasiswa ke Tiongkok, Gelar Sharing Session Knowledge is Power Bersama Dahlan Iskan

Kunjungan itu juga menyinggung aspek keamanan. Operator menjelaskan bagaimana protokol keselamatan diterapkan berlapis. Peserta memperhatikan detail itu karena aspek keselamatan menjadi perhatian utama CDTO dalam setiap proyek. Termasuk di luar negeri.

Saat memberikan testimoni, Edi Susanto, Kepala Departemen Peralatan dari PLTU Meulaboh, berkomentar singkat, “Kami harus belajar bagaimana suatu saat nanti bisa menerapkan ini semua di Indonesia.”

Perjalanan sore itu menutup agenda hari kedua di Hohhot. Jika di pagi hari peserta mengenal perusahaan lewat maket interaktif dan data pencapaian, maka di Tuoketuo mereka melihat skala nyata dari semua itu.

Fasilitas raksasa tersebut memperlihatkan bagaimana Datang menggabungkan kapasitas besar, teknologi kontrol modern, dan transisi ke energi bersih.


PAPARAN tentang data dan fakta Tuoketuo Power Plant, Selasa, 9 September 2025.-Doan Widhiandono-

Bagi rombongan Indonesia, pelajaran utamanya jelas: kompleksitas bukan alasan untuk mundur. Justru menjadi kesempatan untuk mengadopsi praktik terbaik.

Apa yang dilihat di Tuoketuo tidak mungkin ditiru begitu saja. Tapi, itu pasti bisa menjadi rujukan dalam meningkatkan standar operasional di proyek masing-masing.

Hari beranjak sore ketika bus kembali ke Hohhot. Diskusi kecil masih berlangsung di kursi belakang. Mereka membicarakan sistem pemantauan. Juga integrasi angin dan surya. 

BACA JUGA:4 Pesan di Balik Pamer Senjata Tiongkok dalam Parade Militer

Ditemani matahari bulat yang membuat pemandangan dari dalam bus itu kian elok, para peserta terasa masih bersemangat. Sebab, perjalanan masing panjang. Esok paginya, Rabu, 10 September 2025, mereka harus ke kota lain. Terbang ke Chifeng, Mongolia dalam, yang terletak 900 kilometer di timur laut Hohhot… (*/bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: