Ini Tanggapan BPOM Soal Keracunan MBG yang Berulang

Prof Taruna, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta peran aktif pihak sekolah untuk membentuk tim pengawasan mandiri guna memastikan keamanan pangan-Istimewa-
HARIAN DISWAY - Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelumnya telah dilaporkan terjadi di berbagai daerah, seperti di Garut, Kupang, dan Banggai Kepulauan.
Ratusan siswa yang menjadi korban keracunan MBG mengalami gejala seperti merasa mual, kemudian muntah, hingga diare setelah mengonsumsi menu MBG yang disediakan pihak sekolah.
Serangkaian kasus dugaan keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis ini terus menjadi sorotan karena hal tersebut terulang kembali.
Menanggapi situasi yang cukup mengkhawatirkan ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta peran aktif pihak sekolah untuk membentuk tim pengawasan mandiri.
BACA JUGA:194 Siswa di Garut Keracunan Usai Konsumsi Makanan Program MBG
BACA JUGA:Ratusan Siswa di Sumbawa Keracunan Menu MBG
BPOM meminta pihak sekolah untuk membentuk tim pengawasan mandiri guna memastikan keamanan pangan dari program MBG yang akan dikonsumsi oleh siswa.
Kasus keracunan MBG yang terbaru dan yang paling menjadi sorotan terjadi di wilayah Garut, Jawa Barat, dan Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Hal tersebut karena total korban keracunan MBG yang dilaporkan lebih dari 750 siswa.
Gejala keracunan MBG yang serupa juga dialami oleh 140 siswa di SMPN 8 Kupang. Kasus keracunan MBG yang terus terulang ini menunjukkan adanya masalah serius dalam distribusi dan pengolahan makanan.
Mulai dari penyiapan bahan baku, proses memasak, hingga proses penyajian makanan. Sementara itu, Kepala BPOM, Taruna Ikrar, juga mengusulkan agar setiap sekolah yang menjadi sasaran program MBG untuk membentuk tim pengawasan khusus.
BACA JUGA:DPR Soroti Surat Larangan Kritik MBG: Kemanan Anak Tanggung Jawab Negara
BACA JUGA:Sasaran MBG Jawa Timur Capai 1,9 Juta Penerima Manfaat
Tim tersebut diharapkan melibatkan berbagai pihak di lingkungan sekolah, baik guru, staf, bahkan perwakilan wali murid. "Pengawasan mandiri dari pihak sekolah sangat penting karena mereka adalah garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan siswa dan makanan yang disajikan," ujar Kepala BPOM, Taruna Ikrar.
Disisi lain, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa kasus keracunan MBG ini menjadi bahan evaluasi serius bagi pemerintah. Karena jumlah korban tidak sedikit dan kasus tersebut terjadi berulang kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id