Mengenal Big Five Personality, 5 Dimensi Kepribadian untuk Pahami Diri Lebih Dalam

Mengenal Big Five Personality, 5 Dimensi Kepribadian untuk Pahami Diri Lebih Dalam

Big Five Personality membagi kepribadian menjadi lima dimensi yang disebut dengan OCEAN -Joshua Seong-verywellmind.com

Pada tahun 1940-an, Raymond Cattel mereduksi daftar itu menjadi 16 faktor kepribadian utama. Pada tahun 1961, Ernest Tupes dan Raymond Cattel menemukan bahwa 5 faktor selalu muncul secara konsisten.

Lima faktor kepribadian tersebut kemudian dipopulerkan oleh Lewis Goldberg (1981) dan disempurnakan oleh Robert McCrae dan Paul Costa (1985) menjadi model Five-Factor (FFM) yang menjadi dasar teori Big Five modern.

BACA JUGA: 6 Fakta tentang Kepribadian Anak yang Lahir di Malam Hari

BACA JUGA: 5 Ciri Kepribadian yang Dikagumi dan Dihormati, Simak Barangkali Anda Salah Seorang Itu

Lima Dimensi Kepribadian 


BIG FIVE PERSONALITY menggambarkan kepribadian sebagai spektrum, setiap individu memiliki kadar yang berbeda pada masing-masing dimensi--freepik.com

1. Keterbukaan Terhadap Pengalaman (Openness to Experience)

Dimensi ini menunjukkan sejauh mana individu terbuka pada hal-hal baru atau pengalaman baru, serta terlibat dalam aktivitas imajinatif dan intelektual.

Individu dengan skor tinggi pada dimensi ini cenderung kreatif, memiliki rasa ingin tahu yang besar, berpikir luas dan terbuka, serta imajinatif. 

Jika individu menyukai petualangan dengan berbagai tantangan, maka ia termasuk dalam kepribadian openness tinggi. Sedangkan yang memiliki opennes rendah cenderung menyukai rutinitas, memilih kenyamanan daripada perubahan, dan kurang tertarik pada ide abstrak.

BACA JUGA: Kamu Introvert? Bukan Berarti Antisosial Kok!

BACA JUGA: Cara Memaksimalkan Potensi untuk Orang Introvert

2.  Ketaatan atau Kehati-hatian (Conscientiousness)

Dimensi ini berkaitan dengan keteraturan, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Skor tinggi menunjukkan individu yang lebih kompeten, teliti, terorganisir, disiplin, dan berorientasi pada tujuan.

Sementara itu, skor rendah menunjukkan individu yang lebih fleksibel dalam mengerjakan tugas, kurang memperhatikan detail, impulsif, dan sering berantakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: