Buka Festival Literasi Kabupaten Ngawi 2025, Bupati Ony Tekankan Pentingnya Pondasi Peradaban

Buka Festival Literasi Kabupaten Ngawi 2025, Bupati Ony Tekankan Pentingnya Pondasi Peradaban

ONY ANWAR HARSONO memasangkan selendang Bunda Literasi Ngawi pada sang istri, Ana Mursyida.--suara.ngawikab.go.id

HARIAN DISWAY – Pemerintah Kabupaten Ngawi menegaskan komitmennya untuk membangun literasi masyarakat. Bupati Ony Anwar Harsono membuka Festival literasi Kabupaten Ngawi 2025 di Pendopo Wedya Graha, pada Kamis, 18 September 2025.

Seremoni pembukaan berlangsung hangat dengan dihadiri para pegiat literasi dari berbagai kalangan. Lebih dari 225 peserta dari komunitas seni, budaya, pendidik, dan pelajar meramaikan festival.

Ini menandakan tingginya antusiasme masyarakat Ngawi terhadap dunia literasi.

BACA JUGA:Hari Literasi internasional 2025: Sejarah, Makna, dan Relevansinya di Era Digital

BACA JUGA:Sekolah Rakyat di IKN, Tingkatkan Literasi hingga Kemampuan Bahasa Internasional

Peradaban yang baik lahir dari masyarakat berpengetahuan. Literasi adalah kuncinya,” ujar politikus PDIP tersebut dalam pembukaan. Ony menegaskan bahwa pada masa sekarang, literasi tidak sekadar kemampuan membaca dan menulis.

Namun, ada berbagai hal lain terkait literasi yang menjadi pondasi penting peradaban. Ia menekankan bahwa literasi harus sejalan dengan pembentukan karakter generasi muda era 4.0 dan 5.0.


BUPATI ONY membubuhkan tanda tangannya pada poster Festival Literasi Kabupaten Ngawi 2025 pada Kamis, 18 September 2025.--suara.ngawikab.go.id

Menurutnya, literasi bukan sekadar aktivitas akademik, melainkan pembiasaan pola hidup yang sehat dan produktif.

“Bangun pagi, beribadah, berolahraga, belajar, makan bergizi, bersosialisasi dengan baik, dan saling menghormati—itu tujuh kebiasaan yang perlu ditanamkan sejak dini. Semua itu adalah bagian dari literasi kehidupan,” ungkap Ony.

BACA JUGA:Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono: Pejabat Baru Bisa Dicopot Jika Gagal Berinovasi

BACA JUGA:Bupati Ngawi Tekankan Pentingnya Karakter pada Kuliah Perdana Akper

Dalam kesempatan itu, Ana Mursyida Ony Anwar dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Ngawi. Penetapan istri Ony sebagai tokoh literasi itu diharapkan mampu mendorong lahirnya gerakan literasi yang lebih luas, mulai dari lingkungan keluarga hingga sekolah.

Festival Literasi Kabupaten Ngawi 2025 diawali dengan bedah buku pada 16–17 September. Buku yang diulas beragam, baik fiksi maupun nonfiksi. Salah satunya buku Keduk Beji yang berisi kearifan lokal. 

Selain bedah buku, Festival Literasi Kabupaten Ngawi 2025 juga mengagendakan pelatihan menulis, kompetisi bertutur, lomba video literasi, dan lomba perpustakaan. Rangkaian kegiatan itu diikuti oleh sekitar 600 orang.

BACA JUGA: Bikin Festival Literasi dan Numerasi, Tim Kampus Mengajar 7 Hibur SD Plus Cahaya Budaya

BACA JUGA:Patjarmerah, Festival Literasi dan Pasar Buku Hadir di Surabaya

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ngawi, Kartikawari Pinilih, menyebut festival tersebut sebagai momentum penting untuk mengapresiasi para pegiat literasi. 

“Gerakan literasi tidak bisa berjalan tanpa partisipasi masyarakat. Apresiasi yang kita berikan adalah bentuk penghormatan kepada mereka yang telah berjuang membumikan literasi di Ngawi,” jelas Kartikawari.

Festival Literasi Kabupaten Ngawi 2025 juga menjadi simbol gerakan kolektif membangun masyarakat yang peduli pengetahuan, kreatif, dan berempati. Pesan ini selaras dengan visi pemerintah daerah menjadikan Ngawi berdaya saing dan memiliki sumber daya manusia unggul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: