Jelajah Hong Kong bersama HKTB (8): Sehari Jelang Topan Super Ragasa

Sehari sebelum Super Topan Ragasa, 23 September 2025, gerai-gerai perbelanjaan di Mong Kok mulai tutup. Transportasi beroperasi setengah hari.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY
Gerai khusus bahan pokok yang terletak tak jauh dari hotel, menggunakan speaker. Penjualnya bicara dalam bahasa setempat. Sepertinya mempromosikan produknya. Sebab, sebentar lagi mereka akan tutup.
BACA JUGA:Jelajah Hong Kong bersama HKTB (1): Naik Trem Jalur Menanjak ke Peak Tower
Ladies Market, kawasan kaki lima di Mong Kok pun tidak beroperasi. Beberapa gerai menempatkan sand box atau karung-karung pasir di depan tokonya. Gunanya untuk menghindari air masuk.
Saya pun melihat wajah-wajah masyarakat setempat. Mereka tetap tenang. Tidak panik. Apalagi melakukan panic buying seperti diberitakan media-media. Itu sama sekali tidak terlihat.
Seperti kata Alex dan Charles, mereka sudah terbiasa. Badai semacam itu tidak datang sekali-dua kali. Tapi sudah sering.
BACA JUGA:Hong Kong Wisata Ramah Muslim, Hadirkan Stadion Baru dan 20 Tahun Disneyland
Suasana dan ekspresi mereka ikut memberi rasa tenang di hati. Pihak HKTB pun berkali-kali menenangkan kami semua lewat pesan yang dikirim melalui grup WhatsApp.
Kesibukan warga jelang Super Topan Ragasa. Namun, tidak sampai terjadi panic buying.-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY
Jelang malam, kami kembali ke kamar masing-masing. Di hotel, sekitar pukul 7 malam, sinyal peringatan telah naik menjadi T10.
Urusan perut, HKTB telah menyiapkan menu yang dapat kami pesan untuk makan malam. Masing-masing memilih menu yang disukai. Western food. Rasanya? Jangan tanya. Jelas mak nyus.
BACA JUGA:Mahasiswa Asing Dilarang Masuk Harvard, Hong Kong Tawarkan Kampus Alternatif
Semua dijamin oleh HKTB. Pokoknya kami harus berdiam di hotel dari malam sampai esok. Seharian penuh.
Mendekati dini hari, angin mulai bertiup kencang. Hujan turun. Jendela kamar hotel tertutup air hujan. Namun, gedung-gedung setempat sama sekali tidak melakukan pemadaman listrik. Lampu-lampu masih menyala terang.
Hingga pada pukul 1 dini hari, angin kencang berembus. Topan Super Ragasa sudah datang. Pemandangan luar sudah sepenuhnya kabur. Saking kencangnya angin yang berembus. Ini pengalaman pertama kami menyaksikan badai. (*)
*Hari-H badai dan sharing session, baca besok...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway