Lomba Debat Bahasa Mandarin Disway, Tim SMA Nurul Jadid 3 Melaju ke Semifinal Setelah Ungguli SMKU Bina Insan Mulia

 Lomba Debat Bahasa Mandarin Disway, Tim SMA Nurul Jadid 3 Melaju ke Semifinal Setelah Ungguli SMKU Bina Insan Mulia

SMA Nurul Jadid berhasil bantai skor SMKU Bina Insan Mulia di Disway Mandarin Debate and Speech Competition. - Naufal Adibi - Harian Disway

HARIAN DISWAY - Pertandingan debat bahasa mandarin berlanjut di Atrium Tunjungan Plaza 6, Surabaya, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Pada babak penyisihan putaran ke 3, SMKU Bina Insan Mulia bertanding melawan tim 3 SMA Nurul Jadid.

Adapun tema yang diperdebatkan adalah Artificial Intelligence (AI) Menggantikan Peran Pondok Pesantren.

Pertandingan ke 3 ini mencatatkan skor yang jomplang. SMKU Bina Insan Mulia meraih skor 79,47. Sedangkan SMA Nurul Jadid meraih skor 86,03.

SMKU Bina Insan Mulia berperan sebagai tim pro, sedangkan SMA Nurul Jadid berperan sebagai tim kontra. Kedua sekolah itu bersaing ketat agar menjadi juaranya dalam lomba debat di Disway Mandarin Debate and Speech Competition 2025.

Dengan menggunakan tema itu, para peserta menyampaikan argumen yang berlawanan. Peserta SMKU Bina Insan Mulia terdiri dari Azka Ramadhan, Tajira Bakhita Wijaya, dan Helena Fadlila Azkiya.

BACA JUGA:Lomba Debat Mandarin Disway, Tim Alpad SMA Majidiyah Madura Ungguli Tim SMA Islam Sabilillah 1 Malang

BACA JUGA:Para Santri Beradu Argumen tentang Dakwah di Era Artificial Intelligence dalam Disway Mandarin Debate Competition

“Bagaimana pun, instansi pendidikan harus beriringan dengan zaman. Kalau tidak beriringan dengan zaman, akan ketinggalan. Sementara, pihak kontra berpendapat bahwa masih ada pondok pesantren yang tidak bisa mengakses internet,” kata tim SMKU Bina Insan Mulia.

Menurut mereka yang pro, AI bisa membantu para siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran di sekolah.

Sementara menurut pihak kontra, pesantren seharusnya berfokus kepada pendidikan moral dan tidak bisa digantikan oleh AI.

SMKU Insan Bina Mulia pun sebenarnya mengakui bahwa AI memang tidak bisa menggantikan peran pondok pesantren. Tetapi, AI bisa berfungsi untuk menunjang pendidikan para pelajar saat ini.

BACA JUGA:Lomba Debat Bahasa Mandarin Disway, Pertandingkan 15 Tim Beranggotakan 3 Orang Santri

BACA JUGA:Disway Mandarin Debate Commpetition 2025, Tim 4 SMA Nurul Jadid Probolinggo Siap Bawa Pulang Piala Juara!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: