Di Balik Topeng Singo Barong: Ironi Kesejahteraan Penjaga Tradisi Reog

Di Balik Topeng Singo Barong: Ironi Kesejahteraan Penjaga Tradisi Reog

ILUSTRASI di Balik Topeng Singo Barong: Ironi Kesejahteraan Penjaga Tradisi Reog.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Maka, pilihan ada di tangan kita. Apakah kita akan menjadi generasi yang bertepuk tangan paling meriah, namun membiarkan para penjaga tradisi ini berjalan pulang dalam senyap dengan kantong kosong? 

Ataukah kita akan menjadi generasi yang ikut memastikan bahwa di balik gemerlapnya panggung, ada kehidupan yang layak dan masa depan yang cerah bagi mereka? 

Pertanyaannya kini bukan lagi apakah kita bisa, tetapi apakah kita mau. Sebab, pada akhirnya, budaya yang agung bukanlah yang dipuja dalam sunyi, melainkan budaya yang menghidupi. (*)


*) Dea Izza Pantari adalah pegiat budaya Ponorogo, mahasiswa doktoral pendidikan ekonomi, UNS.--


*) Achmad Muzakky Cholily adalah aktivis budaya, antropolog.--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: