DVI Polda Jatim Kirim 51 Sampel DNA Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny ke Laboratorium, 17 Jenazah Teridentifikasi

DVI Polda Jatim Kirim 51 Sampel DNA Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny ke Laboratorium, 17 Jenazah Teridentifikasi

Operasi SAR Evakuasi Ponpes Al Khonizy Ditutup -Boy Slamet Disway -

SIDOARJO, HARIAN DISWAY- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim telah mengirimkan 51 sampel DNA korban robohnya Ponpes Al Khoziny ke laboratorium, Selasa, 7 Oktober 2025.

Ketua tim sektoral untuk operasi SAR dari DVI Polda Jatim Kompol Navran mengatakan, RS Bhayangkara telah menerima 63 kantong jenazah hingga Selasa pagi. ”Dengan kondisi ada yang utuh dan body part,” paparnya dalam konferensi pers di Sidoarjo.

Dari jumlah jenazah yang diterima tersebut, sebanyak 51 DNA telah dikirim ke laboratorium pada Senin sore untuk diuji. ”Dan ini akan bertambah, karena ada jenazah baru yang dikirim sore kemarin ke RS Bhayangkara,” katanya.

DVI Polda Jatim telah berhasil mengindentifikasi 17 jenazah. Dengan rincian, 5 jenazah sudah terindentifikasi di RS Siti Hajar Sidoarjo, dan 12 diindentifikasi di RS Bhayangkara Surabaya. 

BACA JUGA:Pembersihan Puing Musala Al Khoziny Rampung, Operasi SAR Resmi Ditutup

BACA JUGA:Korban Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny Capai 61 Orang

Navran mengatakan, proses indentifikasi saat ini terus dilakukan. Tak mengenal waktu, siang sampai malam. Petugas identifikasi sampai dibagi menjadi 2 shif. 

Personil Polri dan tim dari 8 RS Bhayangkara ikut turun gunung ke Surabaya untuk mempercepat proses indentifikasi itu. ”Seperti tim ahli gigi dan foreksik, semua membantu,” paparnya. 

Navran menuturkan, proses indentifikasi lewat DNA memang membutuhkan waktu. Namun, selama menunggu hasil DNA, tim DVI tak tinggal diam. Salah satunya dengan terus melakukan indentifikasi lain. Lewat pencocokan data terbaru yang diperoleh dari keluarga. 

BACA JUGA:51 Sampel DNA Dikirim, 17 Jenazah Terindentifikasi

BACA JUGA:BNPB Pastikan Seluruh Jenazah Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny sudah Ditemukan

Misalnya, jika ada bukti baru yang dibawa keluarga, jenazah akan dikeluarkan. Terus dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan data. Jika sudah cocok bisa langsung dilakukan indentifikasi. 

”Jika tak cocok, jenazah akan dikembalikan ke penyimpanan,” katanya. Jika ada bukti baru lagi, jenazah kembali dikeluarkan. Langkah ini, ditempuh DVI Polda Jatim untuk mempercepat proses indentifikasi.

Saat ini, DVI telah berhasil mengambil 58 sampel DNA pembanding dari keluarga. Tujuannya untuk mencocokan DNA jenazah yang telah dievakuasi dan diuji di laboratorium. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: