Mensesneg: Kapolri Tak Pernah Usulkan Nama untuk Komite Reformasi Polri

Mensesneg: Kapolri Tak Pernah Usulkan Nama untuk Komite Reformasi Polri

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana, Jakarta.-Anisha-

HARIAN DISWAY - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membantah kabar yang menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajukan sejumlah nama untuk masuk dalam Komite Reformasi Polri, namun kemudian ditolak Presiden Prabowo Subianto.

“Kata siapa? Info dari mana? Pak Kapolri tidak pernah mengajukan nama dan tidak pernah kemudian ada penolakan (dari Presiden),” tegas Prasetyo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Oktober 2025.

Prasetyo memastikan bahwa Presiden Prabowo sendiri yang telah menetapkan sembilan orang untuk duduk dalam Komite Reformasi Polri. 

BACA JUGA:Prabowo Lantik Komite Reformasi Polri Pekan Depan, Mahfud MD Siap Bakal Bergabung

BACA JUGA:Mensesneg Soal Marak Penggunaan Strobo: Presiden Saja Ikut Macet-Macetan, Berhenti di Lampu Merah

Nama-nama tersebut, kata dia, berasal dari berbagai latar belakang dengan kompetensi di bidang hukum maupun pengalaman di dunia kepolisian.

“Anggota kurang lebih sembilan orang. Ya bermacam-macam, tapi yang pasti adalah tokoh-tokoh yang memiliki kompetensi di bidang hukum dan tokoh-tokoh yang memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang kepolisian,” jelasnya.

Ia menambahkan, nama-nama tersebut sudah diputuskan dan akan segera diumumkan oleh Presiden. Rencananya, pelantikan sembilan anggota Komite Reformasi Polri itu akan digelar di Istana Negara pada pekan depan.

"Sudah (ada nama-namanya,Res). Tinggal menunggu diumumkan. Nanti tunggu nama-namanya. Tunggu tanggal mainnya, nanti ada hari khususnya. Insya Allah," sambung Prasetyo.

BACA JUGA:Prabowo Siapkan Komite Reformasi Kepolisian, Sejumlah Tokoh Diincar Masuk

BACA JUGA:Istana Ungkap Alasan Presiden Prabowo Lantik Wamendagri dan Wamenkes Baru

Isu penolakan muncul setelah sebelumnya Kapolri Listyo Sigit membentuk tim reformasi internal Polri yang beranggotakan para jenderal aktif. 

Langkah tersebut memicu pro dan kontra karena tidak melibatkan tokoh dari luar institusi. Kehadiran Komite Reformasi Polri versi Presiden Prabowo disebut sebagai upaya untuk menghadirkan reformasi yang lebih menyeluruh dan melibatkan berbagai kalangan.(*)

*)Mahasiswa magang prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id