Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Begini Respons Istana

Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Begini Respons Istana

Pemerintah tengah mencari solusi untuk menggantikan pembiayaan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh agar tak menggunakan APBN. (Disway.id/Anisha)-Istimewa-

BACA JUGA:Penyerapan Lambat, Purbaya Akan Pindahkan Rp15 Triliun dari BTN ke Bank Jatim dan DKI

Dengan begitu, ia kembali menegaskan bahwa seharusnya Danantara mampu mengelola sendiri kewajiban keuangan proyek Whoosh dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Pemerintah tidak ingin terus menanggung beban keuangan dari proyek yang dijalankan secara korporasi.

"Harusnya mereka manage dari situ, jangan ke kita lagi. Karena kalau enggak ya semuanya ke kita lagi termasuk dividennya. Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama government," katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya memisahkan dengan jelas peran antara sektor swasta dan pemerintah dalam proyek besar seperti Whoosh.

Menurutnya, skema pembiayaan proyek harus tegas, agar tidak terjadi tumpang tindih tanggung jawab.

"Jangan kalau enak swasta, kalau enggak enak government. Posisi saya sekarang yang saya tahu seperti mana saya belum disusunin sama mereka," tutupnya.

BACA JUGA:Enggan Tambah Wamenkeu demi Hemat Anggaran Gaji, Purbaya: Dua Wamenkeu Cukup!

Sebelumnya, BPI Danantara telah menyiapkan dua alternatif untuk menyelesaikan utang proyek KCJB yang selama ini memberatkan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Dua opsi tersebut adalah menambah penyertaan modal kepada KAI atau menyerahkan infrastruktur kereta cepat kepada pemerintah.

Proyek KCJB sendiri dijalankan oleh PT KCIC, yang merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan mitra dari Tiongkok.

Sebesar 75 persen pendanaan proyek ini berasal dari pinjaman China Development Bank, sementara sisanya berasal dari modal para pemegang saham, yakni KAI, Wijaya Karya, PTPN I, dan Jasa Marga. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: