Lurah Medan Kecemplung di Parit saat Bongkar Polisi Tidur Ilegal

Lurah Perintis, Muhammad Fadli, jatuh ke parit setelah didorong warga yang keberatan dengan pembongkaran Polisi Tidur ilegal.-Instagram @andreli_48-
Ia menyebut kejadian itu sebagai bentuk penghalangan terhadap pelaksanaan tugas. “Saya dianiaya, saya didorong dalam melaksanakan tugas, yang kedua ada pelarangan saat saya menjalankan tugas,” tuturnya.
Menurut Fadli, peristiwa bermula dari laporan warga tentang polisi tidur yang membahayakan pengendara. “Di jalan itu sudah banyak paku menonjol dan bekas bongkaran meja diletakkan di badan jalan,” jelasnya.
BACA JUGA:Viral! Napi Korupsi Mbak Ita dan Suami Hadiri Nikahan Anak di Semarang
Warga sekitar, lanjutnya, telah dua kali mengeluh dan kelurahan sempat memediasi pelaku. “Ini bukan yang pertama kali. Saya sudah dua kali memediasi si A terkait masalah yang sama,” ungkap Fadli.
Fadli menuturkan pelaku berdalih memasang polisi tidur untuk melindungi hewan peliharaannya agar tidak tertabrak. Namun, tindakan itu tetap tidak dibenarkan karena dilakukan tanpa izin resmi di jalan umum.
BACA JUGA:Anggota DPRD Gorontalo Terancam Dipecat PDIP setelah Videonya Viral
“Masalah ini sudah sering saya mediasi, bahkan sampai dibawa ke kantor camat. Tapi berulang kembali,” katanya.
Camat Medan Timur, Noor Alfi Pane, membenarkan peristiwa tersebut. “Warga pelaku ini membuat polisi tidur dari ban bekas, jadi dipakukannya di jalan depan rumahnya,” ujar Noor Alfi saat dihubungi.
BACA JUGA:Viral! Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Rampok Uang Negara, Langsung Diperiksa Badan Kehormatan
Ia mengatakan keberadaan paku di jalan telah menimbulkan banyak keluhan. “Banyak paku yang timbul menyebabkan ban kendaraan bocor. Warga melapor ke kantor lurah dan kecamatan,” jelasnya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak kelurahan melakukan pembongkaran untuk menjaga keselamatan pengguna jalan. Namun, aksi protes Adi membuat situasi berubah menjadi tegang.
BACA JUGA:Viral! Kompol Anggraini Dikabarkan Selingkuh dengan Irjen KM
“Ini bukan hal pertama dilakukan pelaku. Sebelumnya dia juga sempat dilaporkan karena menaruh pot bunga yang menghalangi jalan dan membuang sampah sembarangan,” kata Noor Alfi.
Setelah kejadian, Fadli dirawat di rumah sakit dan berencana membuat laporan resmi ke polisi. Pelaku telah diamankan ke Polsek Medan Timur untuk dimintai keterangan.
Kasus ini memperlihatkan bagaimana komunikasi antara pemerintah dan warga belum berjalan secara optimal. Ketidaksepahaman dalam menegakkan aturan publik kerap memicu benturan di lapangan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: detik.com