Do Yoga To Give, Edukasi SADARI dan Kisah Survivor Kanker Payudara yang Menginspirasi

Do Yoga To Give, Edukasi SADARI dan Kisah Survivor Kanker Payudara yang Menginspirasi

Potret foto bersama para penyelenggara, peserta, serta survivor dan warrior kanker payudara-Afif Siwi Al Azzam-Harian Disway

HARIAN DISWAY - Angin sore Surabaya mengiringi Do Yoga To Give yang berlangsung di halaman Kantor Harian Disway Surabaya pada Sabtu, 18 Oktober 2025.  

Sekitar 40 peserta dengan outfit yang didominasi warna pink berkumpul di halaman sambil membawa matras masing-masing.

Sore hingga menjelang malam itu, mereka memperingati Hari Kanker Payudara Sedunia dengan yoga bersama.

Sunset yoga yang menjadi rangkaian Do Yoga To Give menyajikan pengalaman yang menyenangkan dan menenangkan bagi peserta. Kali ini, yoga diwarnai pula dengan sound & scent bath.

BACA JUGA: Do Yoga to Give di Kantor Harian Disway, Yoga Senja untuk Breast Cancer Survivor, Warrior, dan Masyarakat Umum

BACA JUGA: 5 Cara Sederhana Meminimalkan Risiko Kanker Payudara Sejak Dini

Kehadiran para penyintas kanker payudara dalam acara tersebut menjadi pengalaman dan pengetahuan yang berarti bagi para peserta yoga. Mereka berkesempatan mengetahui lebih banyak tentang kanker payudara.

Indah Ratna, salah seorang penyintas, menyampaikan kisahnya beradaptasi dengan kanker payudara. Dia terdiagnosis stadium 3 kanker payudara pada 2021 lalu. 


DUA PENYINTAS kanker payudara, Indah Ratna (kanan) dan Ika Damajanti, berbagi pengalaman mereka. -Afif Siwi Al Azzam-Harian Disway

Awalnya, Indah tidak menyadari keberadaan penyakit tersebut pada tubuhnya. Saat itu, yang menyadari terlebih dahulu justru sang suami.

Walaupun sempat merasakan masa down karena harus menjalani pengangkatan payudara, Indah mampu bertahan hingga sekarang. Pola hidupnya pun menjadi lebih sehat. 

BACA JUGA: Pentingnya SADARI bagi Perempuan Muda: Deteksi Dini Kanker Payudara untuk Hidup Lebih Sehat

BACA JUGA: Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Kanker Payudara Sejak Dini

“Dulu waktu terdiagnosa dan menjalani pengobatan, saya pernah merasa menjadi orang yang paling menderita di dunia. Namun dukungan dari komunitas, keluarga, teman dan suami membuat saya kembali tumbuh," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: