5 Alasan Kenapa Masyarakat Indonesia Masih Sulit Lepas dari Fast Fashion
5 Alasan kenapa masyarakat Indonesia masih sulit lepas dari fast fashion. -Bevan Goldswain-Istock
HARIAN DISWAY - Fast fashion sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern karena cepat, murah, dan selalu mengikuti tren. Tapi di balik itu, ada dampak besar terhadap lingkungan dan tenaga kerja yang sering terabaikan.
Vogue melaporkan bahwa tingkat produksi dan konsumsi fast fashion yang serbacepat berdampak negatif bagi bumi dan para pekerja di industri fashion itu sendiri.
Di Indonesia, budaya fast fashion berkembang pesat di kalangan anak muda. Berikut ini 5 alasan mengapa masyarakat Indonesia masih sulit lepas dari jerat fast fashion.
BACA JUGA: Fast Fashion, Tren Berpakaian yang Menyebabkan Krisis Lingkungan
BACA JUGA: Tren Gaya Hidup Berkelanjutan 2025, Dari Fashion hingga Pilihan Konsumsi
1. Harga Murah dan Akses Mudah

FAST FASHION berkembang pesat karena harganya yang sangat terjangkau. -Bevan Goldswain-Istock
Harga pakaian fast fashion sangat terjangkau. Di marketplace seperti Shopee, TikTok Shop, atau online shop dari brand pakaian ternama, kita bisa menemukan baju stylish dengan harga ramah di kantong.
Dengan sistem belanja yang cepat dan layanan gratis ongkir, siapa pun bisa membeli tanpa harus berpikir panjang. Akibatnya, banyak orang membeli lebih dari yang dibutuhkan, sehingga pakaian menumpuk tanpa sempat dipakai.
2. Tekanan Media Sosial

TREN outfit of the day (OOTD) dan fashion haul di media sosial membuat orang terdorong untuk selalu tampil berbeda. -MTStock Studio-Istock
Tren outfit of the day (OOTD) dan fashion haul di media sosial membuat orang terdorong untuk selalu tampil beda. Baju yang baru dipakai sekali untuk konten sering kali langsung tergantikan dengan yang baru.
Menurut para psikolog, fast fashion memiliki dampak negatif untuk kesehatan mental. Tren itu seperti menciptakan siklus ketagihan, ketidakpuasan, dan mendorong pembelian impulsif.
BACA JUGA: Thrifting, Tren Baru yang Mampu Kurangi Limbah Tekstil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: