Perang Saudara di Sudan Semakin Memburuk, Ratusan Warga Sipil Terbunuh di El-Fasher

Perang Saudara di Sudan Semakin Memburuk, Ratusan Warga Sipil Terbunuh di El-Fasher

Pengungsi Sudan yang melarikan diri dari el-Fasher duduk di tenda-tenda darurat di Tawila, Sudan, pada 29 Oktober 2025.--Al Jazeera

Banyak penyintas yang melaporkan pada media Al Jazeera bahwa mereka melihat eksekusi publik, penyiksaan, pemukulan, dan kekerasan seksual ketika melewati pos pemeriksaan RSF.

BACA JUGA:Menlu: Indonesia Desak DK PBB Atasi Perang Saudara di Sudan

Beberapa juga dipindahkan secara paksa ke kamp pengungsi al-Dabbah di utara Sudan.

Warga setempat membutuhkan bantuan makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal. Banyak dari mereka yang terpaksa tidur di tempat terbuka.

Sejumlah negara mediator seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab telah mengecam pembunuhan massal. Mereka juga telah menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan.

BACA JUGA:Kopasgat Kawal WNI Pulang, 110 Orang Lagi Diselamatkan dari Konflik Sudan

“RSF harus menghentikan tindakan balas dendam dan kekerasan etnis, tragedi di El-Geneina tidak boleh terulang,” ujar Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

“Tidak ada solusi militer yang layak dan dukungan militer eksternal ganta akan memperpanjang konflik. Amerika Serikat mendesak kedua pihak untuk melakukan solusi yang diplomatik untuk mengakhiri penderitaan warga Sudan,” tambah mereka.

Paus Leo XIV juga menyerukan diakhirinya perang di seluruh dunia. Ia juga mendesak para pemimpin politik untuk memulai rekonsiliasi demi mewujudkan perdamaian dunia.

"Dengan duka yang mendalam, saya mendengar berita tragis yang datang dari Sudan, khususnya dari El-Fasher. Kekerasan terhadap warga sipil menyebabkan penderitaan yang tidak dapatr diterima," tambahnya di Lapamgan St. Peter pada Minggu, 2 November 2025. (*)

*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: