Indonesia Terima Draf Awal Resolusi PBB soal Pasukan Internasional di Gaza
Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan bahwa Indonesia telah menerima draf awal pasukan perdamain Gaza.--Kemenlu
HARIAN DISWAY - Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menyebut bahwa Indonesia telah menerima rancangan awal resolusi PBB terkait pembentukan pasukan internasional di Jalur Gaza.
Meski demikian, Sugiono menyebut bahwa rancangan masih berada dalam tahap awal.
“Karena itu baru disampaikan dalam pertemuan kemarin, masing-masing negara punya pendapat dan pikirannya masing-masing yang akan mungkin bisa dituangkan sebagai masukan,” jelas Sugiono di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat.
BACA JUGA:Indonesia Tawarkan 20.000 Pasukan Perdamaian ke Gaza Jika Kesepakatan Damai Terwujud
Ia juga menyatakan bahwa pembahasan tersebut masih jauh dari kesepakatan akhir.
“Tapi sekali lagi draf rancangan resolusi tersebut masih dalam taraf pembicaraan awal, sangat awal, draft zero yang dibagikan,” ujar Sugiono.
Ia mengungkapkan bahwa Indonesia siap berkontribusi dalam misi perdamaian Gaza.
Sugiono juga sempat menghadiri diskusi rancangan resolusi tersebut dalam Pertemuan Tingkat Menteri di Istanbul, Turki.
Forum yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan tersebut diikuti sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab (UAE), Arab Saudi, Qatar, Yordania, dan Pakistan.
“Pada intinya kita berharap sekali lagi ada satu mandat yang jelas, clear, imparsial dan dalam kerangka peacekeeping forces, benar-benar dalam fungsinya untuk menjaga perdamaian,” tuturnya.
Sugiono menambahkan bahwa Indonesia juga membuka kemungkinan akan menyiapkan pasukan baru untuk misi di Gaza.
BACA JUGA:Prabowo Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza: Kami Siap Kirim Pasukan Perdamaian

Menteri Luar Negeri RI Sugiono ketika menghadiri pertemuan tingkat menteri dengan para menteri luar negeri sejumlah negara muslim di Istanbul, Turki.--Kemenlu
“Sesuai apa yang disampaikan saat New York Group ini pertama bertemu dan kemudian dengan pembicaraan antar kepala negara serta Deklarasi New York, semuanya harus melibatkan Palestina,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: