Motif Pembunuhan Guru Muda SMPN 46 OKU: Gegara Pelaku Batuk

Motif Pembunuhan Guru Muda SMPN 46 OKU: Gegara Pelaku Batuk

ILUSTRASI Motif Pembunuhan Guru Muda SMPN 46 OKU: Gegara Pelaku Batuk.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Pembunuh Sekeluarga Guru di Kediri Dihukum Mati: Terpidana Donorkan Organ

BACA JUGA:Hari Guru Diisi Janji-Janji Gaji

Pemilik kos menugaskan seorang pegawai pria untuk memeriksa kamar kosong yang dilaporkan Sayidatul. Ketika pemilik kos memberikan tugas kepada pegawainya, Iwan di dalam kamar mendengar perintah itu. Maka, ia panik.

Iwan naik ke atap kamar, masuk ke plafon, sembunyi di sana. Dengan begitu, saat kamar diperiksa, tidak ada orang. Si pemeriksa menutup lagi kamar tersebut dan ia melaporkan hasil kerjanya kepada pemilik kos, bahwa kamar kosong.

Iwan tidak turun lagi. Ia merayap, lalu turun di kamar sebelah, kamar Sayidatul. Kamar itu kosong, Sayidatul bekerja. Iwan ngumpet di kamar itu. Tidak dijelaskan polisi, apa saja yang dilakukan Iwan di dalam kamar.

BACA JUGA:Guru Cabul di Tangerang, Cegahlah dengan DOA

BACA JUGA:Hati-Hati bila Guru Minta Pijit Murid

Sekitar pukul 13.30 WIB Sayidatul pulang kerja. Dia membuka pintu kamar dan kaget, melihat ada laki-laki. Spontan, Sayidatul berteriak, maling. Teriakan itu mengagetkan Iwan. Ia jadi panik.

Iwan menyergap Sayidatul, membekap mulut guru muda itu.

AKBP Endro: ”Saat itu terjadi pergumulan antara mereka. Tapi, korban kalah tenaga. Pelaku kemudian menyumpal mulut korban dengan jilbab korban. Pelaku juga mengikat tangan dan kaki korban serta memukuli korban.”

Setelah korban tak bergerak, Iwan mencuri HP korban merek Oppo. Ternyata ada dua HP korban, satu lagi merek Samsung putih, tidak dicuri pelaku. Harta korban lainnya juga tidak dicuri. Antara lain, laptop, motor, bahkan dompet isi uang tunai, tetap ada di tempatnya. 

Itu mengherankan. Belum ada penjelasan, mengapa pelaku cuma mencuri satu HP korban? Mengapa ia tidak mencuri semua barang, termasuk motor? Padahal, ia datang ke sana jalan kaki.

Iwan kabur jalan kaki. Ia tidak pulang ke istrinya. Tetapi, ke rumah ortunya di Dusun IV (tetangga dusun dengan TKP). 

Rabu malam, 19 November 2025, tetangga Sayidatul bernama Resta, 27, curiga. 

Resta: ”Saat hari sudah gelap, saya lihat motor dia masih di luar. Itu tidak biasanya. Maka, saya memanggil-manggil dia. Tidak ada jawaban. Saya mengetuk kamarnya, juga tidak dibuka.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: