Legenda Desa Tegal Arum Kota Pasuruan, Kisah Pengorbanan Dewi Arum

Legenda Desa Tegal Arum Kota Pasuruan, Kisah Pengorbanan Dewi Arum

Ilustrasi cerita Legenda Tegal Arum, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Terlihat sosok Raja Jati Pati (kiri), Dewi Padmi (tengah), dan Dewi Arum (kanan), yang tengah melawan sosok penyihir Mak Bayong (atas).-AI Generated-

"Ayah, biarkan aku menemui Mak Bayong saat bulan purnama. Aku ikhlas melakukannya demi kakak," Dewi Arum berkata lembut kepada sang ayah. Dia rela berkorban demi keselamatan kakaknya. Juga seluruh warga kerajaan.

Pada tengah malam bulan purnama, Mak Bayong datang dan membawa Dewi Arum pergi. Dia membawanya naik sapu terbang ke sebuah taman tandus. Sunyi. Jauh dari kehidupan. Di sana, penyihir itu berniat menghabisi nyawa sang putri bungsu.

Namun, Dewi Arum tetap tegar dan berpegang pada keyakinannya kepada Tuhan. Mak Bayong geram. Dia menusukkan pedangnya tepat di perut Dewi Arum.

BACA JUGA:Little Women: Dongeng Klasik dengan Twist Korea Modern

BACA JUGA:Dongeng Wali Kota Eri Cahyadi: Monda-Monca, Cermin Anak Surabaya

Tubuh Dewi Arum terkulai. Darah segar mengucur. Namun ajaib. Darah Dewi Arum berubah menjadi bunga-bunga yang harum mewangi.

Bunga itu menyebar selaras dengan aliran darahnya. Memenuhi seluruh lahan. Bau harum itu semakin kuat. Yang justru membuat Mak Bayong tersiksa. Ia kesusahan bernapas. Dan akhirnya tewas.

Keajaiban tidak berhenti di sana. Tak lama selepas itu, Dewi Arum hidup kembali. Dia berlari kencang. Pulang ke istana. Ketika sampai, dia disambut dengan penuh sukacita oleh keluarganya. Juga rakyat kerajaan.

Sejak saat itu, konon, wilayah "tempat pertarungan" tersebut dinamakan Tegal Arum. Dalam Bahasa Jawa, "tegal" berarti kebun. "Arum berarti harum."

BACA JUGA:Kak Harris, si Juru Dongeng Asal Surabaya: Tetap Mendongeng meski Anak-Anak Akrab dengan Gadget

BACA JUGA:Mendongeng Dulu sebelum Vaksin Polio di Rotary Club

Nama itu menggambarkan keharuman bunga yang muncul di kawasan itu. Sebagai simbol pengorbanan tulus Dewi Arum.

Dewi Arum merupakan sosok yang berani. Menghadapi masalah dengan tegar. Dia percaya bahwa Tuhan pasti akan menolongnya selama dia berpihak pada kebenaran.

Selain itu, Dewi Arum rela berkorban untuk kemaslahatan banyak orang. Termasuk kakak tercintanya. Dia melakukan semuanya tanpa mengharap imbalan.

Melalui legenda itu, masyarakat Pasuruan menanamkan pesan kepada generasi muda. Bahwa kebaikan, keberanian, dan ketulusan akan mengalahkan kejahatan. Sekejam apa pun tantangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: