Hari Disabilitas Internasional 2025: Momentum Membangun Masyarakat Inklusif
ILUSTRASI Hari Disabilitas Internasional 2025: Momentum Membangun Masyarakat Inklusif.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Kisah Ibu Siti adalah satu di antara banyak kisah inspiratif yang menunjukkan bahwa dengan dukungan, pelatihan, dan ruang yang tepat, penyandang disabilitas mampu menggapai mimpi dan berkontribusi secara penuh.
TEMA DAN KEGIATAN PERINGATAN 2025
Mengusung tema Membina masyarakat yang inklusif disabilitas untuk memajukan kemajuan sosial, peringatan tahun ini menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak pemerintah, masyarakat, dan komunitas disabilitas –dalam menciptakan ekosistem yang mendukung keberdayaan mereka.
Berbagai kegiatan digelar, seperti pameran karya seni dan kerajinan dari penyandang disabilitas, sosialisasi hak dan aksesibilitas, serta penggalangan dana untuk program pemberdayaan. Kegiatan itu tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk menunjukkan potensi dan bakat terbaik.
MELANGKAH MENUJU MASYARAKAT INKLUSIF
Hari Disabilitas Internasional adalah momentum penting untuk menegaskan bahwa keberagaman adalah kekayaan bangsa. Melalui berbagai komunitas dan inisiatif, kita belajar bahwa inklusi bukan sekadar kebijakan formal, melainkan juga budaya yang harus terus dipupuk dan diperjuangkan.
Mari kita dukung langkah nyata komunitas disabilitas di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Timur, agar mereka mampu meraih kehidupan yang lebih baik, bermartabat, dan penuh harapan.
Sebab, masyarakat yang inklusif adalah masyarakat yang kuat dan berdaya, yakni setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama untuk berkontribusi, berkembang, dan meraih mimpi mereka.
Mari jadikan Hari Disabilitas Internasional ini sebagai momentum memperkuat tekad dan komitmen kita. Dengan saling mendukung dan menciptakan ruang yang inklusif, kita bangun Indonesia yang benar-benar ramah dan menghargai setiap langkah perjuangan mereka.
Sebab, masa depan bangsa ini ditentukan oleh seberapa jauh kita mampu menghargai dan memberdayakan setiap insan, tanpa terkecuali. (*)

*) H. Imam Kusnin Ahmad adalah jurnalis senior dan aktivis di PW ISNU Jatim.--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: