Bos Kerupuk Dirampok-Dibunuh Bekas Pegawai: Awas, Bias Keadilan

Bos Kerupuk Dirampok-Dibunuh Bekas Pegawai: Awas, Bias Keadilan

ILUSTRASI Bos Kerupuk Dirampok-Dibunuh Bekas Pegawai: Awas, Bias Keadilan -Arya-Harian Disway-

Bekas pegawai toko kerupuk di Palembang, Dian Satria, 34, merampok-membunuh bekas bosnya, Darma Kusuma, 52, dan istri Yeni Suwandi, 40. Caranya digorok. Darma meninggal, Yeni kritis. Katanya ke polisi, Satria dendam. Dulu, ketika menjadi pegawai, ia tak boleh libur menunggui anaknya sakit, akhirnya sampai meninggal.

PERAMPOKAN campur dendam, motif pembunuhan itu. Namun, dari cara pelaku menyerang korban, cenderung motif dendam. Sebab, ia merampok ketika tuan rumah ada. Umumnya perampok menghindari pembunuhan.

Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihartono dalam jumpa pers, Kamis, 4 Desember 2025, menjelaskan kronologi, demikian:

Pertengahan November 2025 pelaku Satria mengintai rumah sekaligus toko korban, ruko dua lantai, toko kerupuk bernama Kembang Suwandi di Jalan Pengadilan, Palembang. 

BACA JUGA:Rina Dibunuh Tukang Kerupuk

BACA JUGA:Pegawai Toko HP di Bandung Dibantai Perampok: Mereka Kepergok di Toilet

Kombes Harryo: ”Pelaku waktu itu sering mondar-mandir di sekitar ruko tersebut. Hampir setiap hari. Ia memang pernah bekerja di toko tersebut, tapi sudah diberhentikan. Lalu, ia mungkin mempelajari situasi kondisi terbaru kebiasaan korban.”

Selasa, 25 November 2025, sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku mendatangi ruko tersebut. Saat itu korban Darma sedang menutup rolling door ruko. Pelaku menyapa Darma, mengatakan, apakah ada pekerjaan untuk pelaku? Dijawab, tidak ada.

Harryo: ”Pengakuan pelaku, karena ucapan korban kasar, juga bercampur dendam lama, pelaku langsung menyerang korban. Menikam dan menyayat leher korban sehingga korban langsung jatuh ke lantai.”

BACA JUGA:Perempuan Pedagang Mobil Bekas Dirampok-Dibunuh: Pelaku Sudah 'Menggambar'

BACA JUGA:Risiko Sopir Taksi Online, Dirampok dan Dibunuh

Lalu, pelaku masuk, naik ke lantai dua. Di lantau dua ada empat orang. Yeni dan seorang anak perempuan serta kedua ortunyi. Empat orang itu tidak mendengar saat Satria menggorok Darma di lantai bawah. Sebab, penggorokan cepat sehingga tak bersuara. 

Begitu tiba di lantai dua, Satria mengacungkan senjata sabit berlumuran darah. Ia membentak para korban agar menyerahkan uang. Yeni yang mengenal pelaku memberikan dompetnyi, isi Rp 2 juta. Juga, menyerahkan dua HP miliknyi dan anaknyi. 

Pelaku tetap menggorok Yeni, yang berteriak histeris. Teriakan Yeni didengar tetangga sebelah bernama Farina yang sehari-hari bekerja di toko kerupuk itu. Farina keluar rumah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: