Rise the Dream Tampilkan Kreasi Kolaboratif Anak Disabilitas dan Brand Lokal
Produk Kaluna Living menjadi bagian kolaborasi inklusif dalam acara Rise the Dream dengan Yayasan AORA di Ascott Waterplace Surabaya. --Harian Disway
Yustika memaparkan bahwa desain Oniria merupakan interpretasi langsung dari gambar para pemenang. Mulai dari unicorn sebagai representasi ikon Ascott, ilustrasi bangunan sebagai simbol hospitality, hingga awan dan pohon sebagai pengingat akan kepedulian terhadap bumi.
BACA JUGA: Senyum Puluhan Penyandang Disabilitas di Hari Santri Nasional, Terima Bantuan dari Pemkab Pasuruan
BACA JUGA: Midtown Residence Surabaya Rayakan HUT RI ke-80 dengan Upacara Bendera dan Fashion Show Disabilitas

CANGKIR KERAMIK Oniria, hasil interpretasi karya anak difabel dengan pesan mimpi tanpa batas. --Harian Disway
Peluncuran ini disambut antusias oleh para tamu. Seorang pengguna Kaluna Living yang hadir berbagi kesannya secara langsung.
“Saking indahnya, kadang saya sampai sayang memakai. Untuk special occasion baru saya keluarkan,” tuturnya.
Dalam sesi wawancara lanjutan, Handrian mengungkap bahwa acara tersebut mempertemukan dua pilar Ascott Cares, yaitu community development dan pemberdayaan UMKM lokal.
Kolaborasi Ascott, AORA, dan Kaluna Living menjadi contoh bagaimana karya anak disabilitas dapat memiliki nilai ekonomi sekaligus dampak sosial.
BACA JUGA: Viva Muda Gandeng Anak Disabilitas Luncurkan Koleksi Keren di SFT 2026
BACA JUGA: Kafe Inklusif Difel: Pertamina Gandeng Disabilitas Bangun Kemandirian Lewat Kopi
“Kegiatan seperti ini harus diperbanyak, karena mereka tidak berbeda dengan kita. Yang mereka butuhkan hanyalah ruang untuk menunjukkan skill mereka,” jelasnya.
Dari pihak Kaluna Living, Yustika menambahkan bahwa sebagian hasil penjualan Oniria akan didonasikan untuk pengembangan anak-anak AORA serta bantuan bencana banjir di Sumatra. Ia berharap karya tersebut memberi inspirasi lebih luas.
“Semua mimpi itu possible. Tidak ada yang tidak mungkin,” ujarnya.
Dengan perpaduan nilai sosial, kreativitas, dan dukungan komunitas, Rise the Dream menjadi bukti bahwa ruang inklusif dapat membuka jalan bagi anak-anak difabel untuk bermimpi lebih besar dan melihat karya mereka hidup di dunia nyata. (*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: