Romi Perbawa Memotret Duka dan Realita Anak-Anak TKI dalam Au Loim Fain

Romi Perbawa Memotret Duka dan Realita Anak-Anak TKI dalam Au Loim Fain

Romi Perbawa pamerkan potret Karno, anak dari pekerja TKI yang terpaksa menjadi nelayan dan putus sekolah demi membiayai adik-adiknya.- Tirtha Nirwana Sidik - Harian Disway

Adelina tidur beralaskan tikar lusuh selama lebih dari 30 hari. Tidak hanya itu, sang majikan gemar menyiksa Adelina sehingga kepala dan wajahnya bengkak.

Tangan dan kaki Adelina juga penuh luka. Luka-luka itu lalu menjadi borok yang bernanah. Kondisi itu menggugah iba tetangga sang majikan. Tetangga kemudian melaporkan bukti kekerasan itu kepada kepolisian. 

Begitu laporan diterima, Adelina segera ditolong. Dia lalu dibawa ke rumah sakit oleh polisi. Saat itu, keadaannya kritis. Walaupun sudah memperoleh perawatan, nyawa Adelina tidak bisa tertolong. 

BACA JUGA:Info Palsu Sri Wahyuni, TKW Asal Jember

BACA JUGA:Info Sri, TKW Asal Jember, di Dalam Peti Es

“Di NTT itu, sampai sekarang yang namanya mayat dari luar negeri itu banyak. Salah satunya adalah ini,” ucap Romi sambil menunjukkan potret peti jenazah Adelina Sau.

Lewat kameranya, Romi menangkap rasa duka dan kecewa keluarga yang ditinggalkan. Yohanna Bananaek, ibu Adelina, dan Andrias Sau, adik Adelina, bersandar di peti mati. Tatapan mata dan raut wajah mereka penuh duka. 


MEIMURA mengomentari potret Karno yang meringkuk di atas perahu. Bocah itu terpaksa putus sekolah karena harus membantu neneknya di rumah. - Tirtha Nirwana Sidik - Harian Disway

Masih tentang TKI, potret lain yang Romi pamerkan adalah Arnoldus Karno Rico. Sehari-hari, remaja laki-laki itu harus bekerja sebagai nelayan karena ditinggalkan orang tuanya ke luar negeri.

Penghasilan Karno tiap bulan Rp300 ribu. "Kok masih kecil sudah jadi nelayan? Dari situ, saya lalu kepikiran nasib anak-anak yang lainnya. Akhinya saya riset dan didapatlah potret kehidupan anak-anak TKI lainnya,” ujar Romi. 

BACA JUGA:Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 8 Kg Sabu Jaringan Malaysia–Indonesia

BACA JUGA:66 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dari Malaysia, Terindikasi Korban TPPO

Romi mengabadikan Karno pada 2012. Saat memotret itulah, Romi mendapati fakta bahwa Karno bekerja untuk menyekolahkan adik-adiknya. Ia tinggal bersama sang nenek dan tidak bisa melanjutkan sekolah.

Romi pun mulai mencari keberadaan anak-anak dari pekerja TKI di daerah lain dan menanyakan program pemerintah yang khusus menangani permasalahan tersebut. 

“Pengerjaan potret ini cukup lama. Saya menghadapi banyak tantangan dalam mengambil potret ini. Mulai dari keamanan dan sempat diinterogasi juga,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: