Romi Perbawa Memotret Duka dan Realita Anak-Anak TKI dalam Au Loim Fain

Romi Perbawa Memotret Duka dan Realita Anak-Anak TKI dalam Au Loim Fain

Romi Perbawa pamerkan potret Karno, anak dari pekerja TKI yang terpaksa menjadi nelayan dan putus sekolah demi membiayai adik-adiknya.- Tirtha Nirwana Sidik - Harian Disway

Pengalaman itu membuat Romi yang adalah karyawan PT Continental Kargo Carier Indotrans, kian tergugah. Ia kemudian malah mengkhususkan waktunya untuk memotret keseharian anak-anak para TKI. 

BACA JUGA:Mengenal Teknik Tradisional Fotografi Lewat Pameran Fotografi CIPHOC

BACA JUGA:Lorong Harmonisasi Lasem pada Pameran Fotografi Peter Wang


POTRET anak-anak para TKI dari lensa kamera Romi Perbawa. Mereka ditelantarkan oleh orang tuanya yang bekerja di luar negeri. - Tirtha Nirwana Sidik - Harian Disway

Romi berharap, pameran fotografi Au Loim Fain dapat meningkatkan perhatian pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat terhadap fenomena TKI dan penyelundupan manusia.

Ia menegaskan bahwa nasib para pekerja Indonesia di luar negeri dan anak-anak mereka perlu diperhatikan secara serius. Terutama tentang masalah pendidikannya.

Pendidikan adalah cara paling utama untuk mengubah nasib bangsa agar menjadi lebih baik. Karena itu, anak-anak para TKI yang ditinggalkan orang tua mereka harus diperhatikan benar oleh negara.

BACA JUGA:Potret Surabaya Kota Lama, Sudah Ramai Meski Belum Dibuka

BACA JUGA:Potret Presiden Jokowi Kepedasan Makan Mie Gacoan di Mataram, Level Berapa Pak?

“Ketika melihat foto yang ada di sana, rasanya sedih dan marah. Ini menggambarkan bahwa pemerintah masih perlu lebih peduli lagi pada permasalahan yang seperti ini," ungkap Meimura, seniman Surabaya.

"Undang-Undang Dasar kita jelas. Harus melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandas lelaki 63 tahun tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: