SURABAYA, HARIAN DISWAY – Penjurian Surabaya Tourism Awards (STA) berlanjut pada Selasa, 21 Maret 2023. Perlombaan yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Kota Surabaya menggandeng Universitas Ciputra serta Harian Disway melibatkan 49 Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang berada di kawasan Surabaya.
Pada hari pertama tim juri sudah mencicipi kuliner dario 35 SWK. 14 sisanya dinilai di hari kedua. Nantinya akan ditentukan 20 SWK terbaik. Di hari kedua, tim juri disebar di kawasan Surabaya Barat. Satu dari tiga tim mengunjungi SWK Lidah Kulon, Lidah Wetan, Balas Klumprik, Jajar Tunggal, Pondok Maritim, dan Wiyung. BACA JUGA:Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Pikat Juri dengan Es Bonek di Manukan Lor BACA JUGA:Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Menu Lomba Sama, Rasa Selalu Otentik Berbeda dengan hari sebelumnya, kali ini penjurian di mulai pukul 09.00 WIB karena SWK yang dikunjungi pun tidak terlalu banyak. Disana juri mulai mencicipi berbagai macam makanan khas Surabaya yang turut dilombakan sepert rawon, soto lamongan, bebek, rujak cingur, tahu campur dan tahu tek.Penjurian di SWK Jajartunggal- Elvina Talitha Alawiyah-@hariandisway Selain menilai kuliner, juri juga melihat beberapa aspek seperti kebersihan lingkungan, pelayanan dan keramahan, kenyamanan, toilet umum, standar rasa makanan, harga yang rasional, dan kreativitas para pedagang menarik perhatian pengunjung. Dari banyaknya SWK yang dikunjungi ada satu yang mampu menarik perhatian para juri yakni SWK Balas Klumprik. Lokasinya cukup unik dan berbeda dari SWK pada umumnya yaitu berada di dalam taman. BACA JUGA:Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Pedagang Dharmahusada Kompak Pakai Jas BACA JUGA:Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Disambut Lilin Aroma Terapi di Arif Rahman Hakim Jadi sebelum masuk kita akan terlebih dahulu disambut dengan taman yang indah dipenuhi dengan hiasan yang menarik pandangan mata bahkan terdapat danau serta taman bermain yang menyenangkan bagi anak-anak.
Taman Hutan Raya, SWK Balas Klimprik-Elvina Talitha Alawiyah-@hariandisway Tentunya dengan adanya fasilitas itu para pengunjung pun tidak hanya bisa mencicipi makanan di SWK itu melainkan dapat beristirahat dengan tenang melihat pemandangan di sekitar Taman Hutan Raya itu. Selain lokasi SWK Balas Klumprik yang unik, para juri pun dibuat bertanya-tanya bahkan penasaran dari salah satu makanan yang ada di SWK Jajartunggal yaitu rawonnya. Kenapa begitu? lantaran resep rawon itu ditambah dengan kol putih. BACA JUGA:Penjurian Surabaya Tourism Awards 2023 di 49 SWK: Ada Es Misuh di Jambangan BACA JUGA:KBRI Beijing Kenalkan Indonesia Lewat Festival Film di Chengdu: Ini 5 Karya yang Diputar Rawon yang disajikan bersamaan dengan kol putih itu ternyata adalah rawon asli Surabaya. “Untuk rawonnya memang dari resep saya sedikit berbeda dari rawon pada umumnya, karena kalau orang yang asli Surabaya rawonnya tidak murni daging tapi ada tambahan dari kol putih atau bisa juga dari tambahan blonceng (labu air), kebetulan blonceng sudah jarang ada jadi saya tambahkan saja dari kol putih,” ujar menjelaskan Yuni pedagang SWK Jajartunggal.
Rawon bu yuni, SWK Jajajrtunggal- Elvina Talitha Alawiyah-@hariandisway Sementara itu SWK Wiyung yang tidak jauh dari SWK Jajartunggal itu juga tidak mau kalah. Mereka benar-benar menata dengan rapi berbagai macam kulinernya diatas meja bahkan ada beberapa yang masih terbungkus rapi dengan plastik, tujuannya supaya makanan tetap higienis. Ditengah panas yang terik mereka berhasil menghibur kami para juri dan para pengunjung yang lain dengan memberikan hiburan live music . Semakin penasaran bukan, SWK mana yang akan menjuarai Surabaya Tourism Awards 2023? (Putri Oktavianus Loeran)