Sementara itu, Gitadi Tegas Supramudyo, akademisi dari Universitas Airlangga (Unair) yang menjadi penilai babinsa inspiratif dalam Brawijaya Awards ini sangat kagum dengan program Serda Joko.
Namun, ia berharap ke depannya akan ada pelatihan kerajinan tangan untuk mengolah tali dari pelepah pisang tadi. Sehingga, ketika dijual ke luar dengan harga akan lebih tinggi. Ekonomi masyarakat di desa pun akan ikut tumbuh cepat.
“Ini sangat luar biasa. Sekali berjalan, dua program terlaksana sebenarnya. Tidak hanya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tapi, kelestarian lingkungan juga. Lebih luar biasa lagi, kalau tali itu bisa diolah masyarakat menjadi kerajinan tangan,” ungkapnya. (*)