Badai Khanun di Tiongkok Lumpuhkan Infrastruktur Kereta

Sabtu 12-08-2023,22:42 WIB
Reporter : Evita Fairuza Salsabila
Editor : Doan Widhiandono

SHENYANG, HARIAN DISWAY – Hujan deras yang melanda berbagai wilayah di Tiongkok mengakibatkan gangguan serius dalam sistem perjalanan kereta api di luar ibu kota negara tersebut. Liputan dari CCTV, menyatakan bahwa badai yang melanda sungguh berdampak buruk. Beberapa perjalanan kereta api di kawasan timur laut Tiongkok harus mandek.

 

Hujan ekstrem yang menerpa itu dibawa oleh topan Khanun. Sebuah badai yang sangat kuat. Dan dampaknya begitu terasa di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Pada Sabtu, 12 Agustus 2023, kereta api macet. Sengaja dihentikan. Sebab rawan kecelakaan.

 

Kondisi yang dihadapi Tiongkok ini bisa dibilang sebagai sudah jatuh, terimpa tangga…

 

BACA JUGA : Ribuan Pramuka Dunia Dievakuasi karena Badai Khanun

BACA JUGA : Hujan Paling Lebat dalam 140 Tahun Terakhir, Tiongkok Kebanjiran

BACA JUGA : Xi Jinping Serukan Penanganan Banjir di Tiongkok, Ribuan Orang Dievakuasi

 

Pada Juli 2023, topan Doksuri menyapu Tiongkok. Meninggalkan jejak bencana. Lebih dari 31 ribu orang harus mengungsi.

 

Efek topan Doksuri juga merusak sistem transportasi di ibu kota Tiongkok. Hujan deras yang disebabkan oleh badai berujung pada tanah longsor dan banjir yang merendam beberapa wilayah di Provinsi Fujian.

 

Akibatnya, lebih dari 20 ribu bangunan dan 18 ribu rumah mengalami kerusakan serius. Dampak ekonominya mencapai 478 juta yuan atau sekitar Rp 1 triliun.

 

Tidak lama setelah Doksuri berlalu, giliran Khanun datang. Menghantam beberapa wilayah di Tiongkok. Topan itu sebelumnya telah melanda beberapa bagian Jepang sebelum melemah dan menuju Semenanjung Korea. Hingga akhirnya mencapai wilayah timur laut Tiongkok.

 

Otoritas Tiongkok sebelumnya telah memperkirakan bahwa Khanun mencapai bagian timur laut negara itu pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Tetapi, pada Jumat, 11 Agustus 2023, sudah tercatat 78 orang yang tewas karena rangkaian bencana itu.

 

Kini, tim penyelamat terus berupaya mencari mereka yang hilang terseret banjir. Terutama di Provinsi Jilin dan Heilongjiang. (Evita Fairuza Salsabila)

Kategori :