SURABAYA, HARIAN DISWAY – Minat pada olahraga panahan tradisional memang masih tinggi. Itu terlihat pada Gladen Ageng Surabaya V Internasional, 12-13 Agustus 2023. Ratusan pemanah beradu jitu di Lapangan Mulyosari, Surabaya.
Kemeriahan lomba itu memang tecermin dari namanya: Gladen Ageng. Pertandingan besar. Para peserta pun berupaya menampilkan aksi terbaik. Tidak hanya dari skill membidikkan anak panah. Tetapi juga dari kostum yang mereka pakai. Panahan tradisional memang punya aturan baku. Gandewa (busur) hingga jemparing berbahan utama kayu atau bambu. Para peserta harus mengenakan pakaian tradisional. Mereka membidik sasaran, baik berupa bidang bidik atau bandul. Berbagai kategori memanah dibuka. Mulai mixbow U-15 untuk usia di bawah 15 tahun, barebow umum, jemparing umum, hingga horsebow umum. Kategori terakhir ini cukup diminati. Total, ada 752 peserta dari 13 provinsi di Indonesia. Plus seorang pemanah dari Johor, Malaysia. BACA JUGA : Gus Ipul Dukung Turnamen Panahan Jaladri Cup 2023 BACA JUGA : Kemeriahan Lomba Panahan yang Dibuka Wawali Pasuruan Sebagaimana lazimnya cabang panahan modern, keterampilan dan konsentrasi peserta memang sangat menentukan. Juga kekuatan otot yang menyangga gandewa atau menarik tali busur. Lapangan pertandingan pun menantang. Peserta harus bertahan dalam sengatan panas dan angin kencang. Bisa mengganggu konsentrasi dan mengusik laju jemparing . Sehingga, yang menjadi juara adalah yang sudah memenangkan ’’pertarungan internal’’ tersebut. Yang bisa mengabaikan rasa gugup, hambatan cuaca, lantas… bidik, fokus… pas! (Doan Widhiandono)Bidik, Fokus, Pas…! Lomba Panahan Tradisional di Surabaya Sambut HUT RI
Senin 14-08-2023,15:10 WIB
Editor : Doan Widhiandono
Kategori :