SURABAYA, HARIAN DISWAY- TNI-Angkatan Laut (AL) kedatangan dua kapal baru. Kedua Kapal Republik Indonesia (KRI) itu berjenis Mine Counter Meassure Vessel (MCMV) atau kapal buru ranjau. Dibuat di Galangan Abeking and Rasmussen, Lamwerder, Bremen, Jerman.
Kapal itu diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732. Keduanya ditugaskan di Koarmada II. Pulau Fani dan Pulau Fanildo adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Pasifik. Kedua pulau itu berbatasan langsung dengan Negara Palau.
BACA JUGA:Grha Wismilak Disita Polisi, Sahamnya Langsung Anjlok
BACA JUGA:Duh, Le Sserafim Tertangkap Lip-sync di Konser Malah Dibela Fans
Secara geografis, Pulau Fani masuk dalam Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Sementara Pulau Fanildo masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Supiori, Papua. Jarak kedua pulau itu hanya 337 kilometer.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali memimpin langsung upacara peresmian kapal itu di Dermaga Madura Ujung, Koarmada II. Sekaligus mengukuhkan komandan KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.
Menteri Pertahanan Prabowo Subiakto di Koarmada II saat meresmikan dua KRI yang melengkapi persenjataan TNI-AL.-Moch Sahirol Layeli-
KRI Pulau Fani-731 dipimpin oleh Letkol Laut (P) Mufianto Machfud dan KRI Pulau Fanildo-732 dipimpin oleh Letkol Laut (P) Slamet Ariyadi.
“Kapal ini dibangun selama tiga tahun. Pengerjaannya tepat waktu. Kapal ini memperkuat satuan kapal ranjau Koarmada II,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali saat ditemui usai memimpin peresmian kedua kapal baru TNI AL, Senin, 14 Agustus 2023.
BACA JUGA:Langit Merah Gelora Bung Tomo: Aji Santoso Pergi saat Masih Sayang
BACA JUGA:Inilah Bunyi Papan Penyitaan di Grha Wismilak
Jenderal bintang empat itu menjelaskan, kapal buatan Jerman ini, berbahan dasar baja non-magnetik, memiliki degaussing system untuk mengurangi kemagnetan kapal. Dilengkapi penggerak motor mesin elektrik yang mampu meminimalisir kebisingan
Kapal itu juga dilengkapi dengan Autonomous Underwater Vehicle (UAV) untuk membantu mendeteksi dan mengidentifikasi kontak di dalam air. Juga terdapat unmanned surface vessel (USV). Berfungsi sebagai kapal tanpa awak yang membersihkan dan menyapu ranjau dari permukaan laut.
Juga terdapat platform Remotely Operated Vehicle (ROV) dan peralatan sonar bawah air untuk mendeteksi ancaman dari perairan dalam. Kapal jenis MCMV ini memiliki panjang 61,4 meter, lebar 11,1 meter dan bobot 1.444 ton.
“Kedua kapal ini memiliki kecepatan maksimal 18 knot. Serta kecepatan jelajah 10 knot dan kecepatan ekonomis 10 knot. Kapal ini juga dilengkapi dengan empat unit lift craft dan dua unit Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB),” ungkapnya.