SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ratusan polisi berkumpul di depan Grha Wismilak. Kali ini mereka berseragam polisi lawas era kemerdekaan. Baju hijau dengan coklat di pinggang.
Mereka bakal menggelar dua aksi teatrikal garapan Heri Lentho dan Ketua Roodebrug Soerabaia Ady Setiawan Pertama, memperingati Proklamasi Polisi Republik Indonesia yang terjadi 78 tahun silam. Persis pada 21 Agustus 1945.
"Ini acara rutin tiap tahun. Tentu untuk menjaga memori kolektif masyarakat yang makin tereduksi," kata Ady saat persiapan acara, Senin, 21 Agustus 2023.
BACA JUGA:Sejarah Grha Wismilak, Benarkah Markas Polisi?
Teatrikal polisi menceritakan peristiwa empat hari pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka sebelumnya tergabung dalam kesatuan para polisi Indonesia lepas dari polisi bentukan Jepang, Tokubetsu Keisatsuttai. Lantas menjadi Polisi Republik Indonesia.
Proklamasi itu dipimpin oleh Inspektur Polisi M. Yasin. Tepat di depan Gedung Polisi Istimewa yang 30 tahun belakangan menjadi Grha Wismilak.
Proklamasi Polisi itu tertulis dalam ejaan lama, seperti berikut:
“Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perdjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menjatakan Polisi sebagai Polisi Repoeblik Indonesia”.
Soerabaja, 21 Agoestoes 1945.
Aksi teatrikal ini melibatkan puluhan polisi dari Polda Jatim. Yang lain dari Sekolah Tinggi Kesenian (STK) Wilwatikta, Surabaya. Puluhan perempuan lain memerankan rakyat, mengibarkan bendera Merah Putih yang dibawa dengan tongkat bambu, mereka dari SMK 12 Surabaya.
BACA JUGA:Polda Jatim Periksa Kakanwil BPN Jatim dan Dirut Wismilak Selama 13 Jam
Proklamasi Polri ini untuk mengenang sejarah Polri yang telah eksis mendahului angkatan bersenjata lainnya. Juga menunjukkan jati diri bangsa untuk tampil dan menjadi titik pusat utama dalam mempertahankan dan menjaga kedaulatan bangsa.
"Selanjutnya nanti memperingati pengibaran bendera kali pertama di Surabaya," tandas Ady. Ini terjadi pada 19 Agustus 1945. Dua polisi Indonesia mengganti bendera Jepang dengan Merah Putih di markas Tokubetsu Keisatsuttai. Tepat dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.(Mohamad Nur Khotib)