Impact
Seluruh proses pembelajaran yang dikembangkan di jenjang S-2 dan S-3, selain ditujukan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, yang tak kalah penting adalah mendukung pencapaian peringkat perguruan tinggi di kontestasi global menuju world class university.
Universitas Airlangga yang tahun 2023 ini berhasil menduduki peringkat ke-81 Asia dan ranking ke-345 dunia atau 23 persen terbaik dunia.
Menuju perguruan tinggi yang reputasinya diakui dunia internasional harus diakui bukanlah hal yang mudah. Mendorong pengembangan employer reputation dan academic excellent yang membanggakan tentu membutuhkan peran aktif mahasiswa. Apa strategi yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan hal itu?
Visi yang dirumuskan menuju world class university adalah bagaimana kita bisa menjadi pionir dalam kegiatan pembelajaran, penelitian, dan publikasi. Dalam orasi ilmiah yang dikemukakan Dian Ekowati, ketua BPP Universitas Airlangga, ditegaskan bahwa kunci untuk membangun reputasi di tingkat global mau tidak mau adalah impact.
Selain menjamin kualitas input dan lulusan, yang terpenting adalah bagaimana menciptakan berbagai hal yang berdampak pada peningkatan reputasi lembaga dan lulusan.
Membangun reputasi yang berdampak pada ranking Universitas Airlangga tidak mungkin diperoleh secara instan. Reputasi harus dibangun serentak dan konsisten pada semua kegiatan tridarma PT.
Yaitu, kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Publikasi dan diseminasi hasil riset adalah implikasi dari kegiatan penelitian dan pembelajaran yang berkualitas.
Kegiatan pembelajaran yang berkualitas tidak mungkin bisa diwujudkan jika tidak didukung kegiatan penelitian dan publikasi yang baik. Adalah tugas mahasiswa program magister dan doktoral untuk berperan aktif membangun reputasi demi kebaikan kita bersama.
Selamat menjalani hari-hari sebagai mahasiswa baru program S-2 dan S-3. Silakan menikmati dan menjalani proses pembelajaran dengan penuh kegembiraan dan tanggung jawab. (*)
Junaidi Khotib, dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Bagong Suyanto, dekan FISIP Universitas Airlangga