BACA JUGA:Kesempatan Mahasiswa Bidikmisi Ikut KKN Internasional
BACA JUGA:TANTANGAN WISUDAWAN MENGHADAPI PASAR KERJA
Rektor Universitas Airlangga menyatakan, riset yang berkualitas bukanlah riset yang hanya mereplikasi dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan peneliti lain, tetapi perlu mengetengahkan kebaruan temuan data dan teori.
Untuk riset yang hanya mengulang penelitian sebelumnya dan sekadar mengubah wilayah dan sampel atau informan penelitian, tidak akan ada hal baru yang dihasilkan.
Mahasiswa di jenjang magister dan doktoral sudah bukan waktunya hanya mendahulukan perkuliahan. Hadir minimal 70 persen agar diperbolehkan ikut ujian. Itu adalah bagian dari proses belajar yang paling elementer.
BACA JUGA:Dosen di Pusaran Kapitalisme PT
BACA JUGA:Simbiosis Mutualisme Dunia Industri dan Perguruan Tinggi
Kuliah di jenjang strata 2 dan strata 3 adalah proses belajar yang lebih mengedepankan inisiatif dan kemandirian mahasiswa itu sendiri. Posisi dosen dalam perkuliahan S-2 dan S-3 hanyalah sebagai fasilitator yang mendorong perkembangan minat akademik mahasiswa.
Selain aktif kuliah menambah pengetahuan teoretis dari apa yang didiskusikan di ruang-ruang kuliah, yang terpenting adalah bagaimana menghasilkan tesis atau disertasi yang spektakuler.
Adalah tugas mahasiswa magister dan doktoral untuk memublikasikan hasil riset yang dilakukan. Di tahun 2023 ini, jumlah artikel yang memublikasikan hasil riset yang dilakukan dosen Universitas Airlangga sudah lebih dari 1.800 artikel.
Dengan kehadiran mahasiswa baru di jenjang magister dan doktoral, diharapkan jumlah publikasi yang dihasilkan akan terus bertambah secara signifikan.
Dalam arahannya, Prof Nasih menyatakan bahwa di Universitas Airlangga ada banyak grup riset yang telah berdiri. Grup riset yang berdiri, ada bidang medis, bidang sains dan teknologi, bidang perikanan, bidang ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan lain sebagainya.
Harapan rektor, mahasiswa S-2 dan S-3 tertarik dan aktif ikut dalam berbagai grup riset yang ada untuk belajar dan menghasilkan artikel bersama.
Tidak semua mahasiswa memiliki minat melakukan penelitian yang sama. Untuk itu, di Universitas Airlangga tersedia berbagai grup riset yang nantinya bisa menampung apa pun minat mahasiswa.
Yang dibutuhkan hanyalah minat mahasiswa untuk bersedia belajar dan aktif melakukan penelitian dengan didukung dan dibimbing para dosen yang memiliki pengalaman lebih.