BACA JUGA:Masyarakat Indonesia Rugi Rp 139 Triliun Akibat Pinjol, Judi, dan Investasi Bodong
BACA JUGA:Peredaran Uang Judi Online Per Tahunnya Capai Puluhan Triliun Rupiah
Hasilnya, dari analisis terhadap 887 pihak yang merupakan para bandar judi online, ditemukan transaksi hingga Rp 190 triliun.
Jumlah transaksinya mencengangkan, 156 juta transaksi. Selama 2023 ini saja, PPATK menerima 7.500 transaksi yang dilaporkan mencurigakan. Semuanya terkait judi online.
Yang memprihatinkan, judi online itu juga merambah kalangan warga kelas bawah. Pelajar, mahasiswa, buruh, petani, hingga ibu rumah tangga.
Mereka berjudi kecil-kecilan –biasanya di bawah Rp 100 ribu. Jumlahnya mencapai 2,1 juta orang.
BACA JUGA:Berantas Judi Online, Kominfo Blokir Gim Higgs Domino Island
BACA JUGA:Kemenkominfo: Konten Judi Online di Indonesia Dari Luar Negeri
Dengan menggunakan teknologi, judi online itu bisa diakses hingga pelosok. Pusatnya tidak selalu di ibu kota.
Banyak yang dioperasikan dari daerah-daerah. Bahkan hingga luar Jawa. Beberapa waktu lalu polisi menggerebek tempat pengoperasian di Batam dan Bali.
Bentuk perjudian yang disediakan berbagai situs itu sangat beragam. Bahkan, satu platform hingga menyediakan lebih dari 250 live game yang sangat mudah diakses dengan smartphone.
Ada taruhan bola, permainan seperti live dealer, wild casino, roullet, blackjack bitcoin, baccarat, dan sebagainya. Banyak juga yang melengkapinya dengan cryptocurrency, valas, dan berbagai trading.
BACA JUGA:Kominfo Ancam Influencer Yang Promosikan Judi Online
BACA JUGA:Pertama Setelah Dilantik, Monkominfo Budi Arie Setiadi Akan Berantas Konten Judi Online
Semuanya dioperasikan secara online, live, dan nonstop 7 x 24 jam. Banyak juga di antaranya adalah situs-situs dari luar negeri yang menyasar konsumen Indonesia.
Karena itu, pemerintah hanya bisa menutupnya, tanpa bisa melakukan tindakan hukum.