“Sejak saya menjabat babinsa, dua ekor sapi itu yang hilang sebelum adanya Gaster. Setelah itu zero. Tidak ada lagi,” tutur Babinsa Rohim.
Di jalan kampung dekat Gaster, dibangun sebuah pos kamling yang bisa memantau wilayah tersebut. Gaster dijaga bergantian oleh ”Satgas Ternak” yang dibentuk khusus di bawah kepemimpinan Ali Jito. “Sekarang anggota kami sudah 30 an orang,” jelas Ali.
Selain membuat garasi ternak, tiga pilar Purwosono juga menutup jalur pelarian pencuri sapi. Biasanya, mereka keluar kampung dan bersembunyi di ceruk-ceruk sungai yang rimbun pepohonan.
Salah satunya adalah ceruk di Dusun Darungan. Saat ini, ceruk yang dulunya adalah tempat kotor penuh sampah telah disulap menjadi lokasi pariwisata yang terkenal di Lumajang: Kali Sejuk.
Kali Sejuk adalah jurang yang dialiri sungai kecil dengan deretan warung, kafe, tempat ngopi bergaya riverside di sepanjang bantarannya. Selain warung tempat kongkow, Kali Sejuk juga dilengkapi kolam renang hingga wahana bermain untuk anak-anak.
“Memang awalnya butuh diyakinkan. Akhirnya saya bawa komunitas ke sini rame-rame. Kita manfaatkan media sosial. Sekarang sudah ada 26 warung,” jelas Kades Hendrik.
Berkat kerja keras itulah, Purwosono diganjar predikat desa yang peduli terhadap perubahan iklim dalam program (Proklim) tahun 2021. Sampai sekarang Kali Sejuk tetap ramai dikunjungi berbagai komunitas. Bahkan Bupati Lumajang Thoriqul Haq sempat syuting video di Kali Sejuk.
Tiga pilar Purwosono juga menciptakan program-program inovatif lainnya dalam pelayanan masyarakat. Ada Pelayanan Administrasi Kependudukan Online (Pelaminan), kemudian program insentif bagi warga yang taat bayar pajak. Diberi nama Bayar Pajak Lunas dapat Berbagai Hadiah Menarik (Bapak Lu Berdiri).
Dengan sistem insentif yang bekerjasama dengan Pemkab Lumajang ini, warga yang membayar pajak tepat waktu bahwa di awal waktu, bisa mendapatkan reward. Kadang berupa kulkas atau alat-alat rumah tangga yang lain.
Purwosono juga telah dilengkapi dengan Tempat Pengolahan Sampah, Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R), desa Cantik (Cinta Statistik), Keluarga Sadar Hukum, Pamsimas, penanganan Stunting, Omah Rembug dan lain sebagainya. (*)