Remaja Rentan Mengalami Gangguan Mental, Angka Kematian Meningkat hingga 200 Persen

Jumat 13-10-2023,16:52 WIB
Reporter : Wehernius Irfon
Editor : Yusuf Ridho

HARIAN DISWAY- Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, remaja perlu berhati-hati pada kesehatan mental mereka. Pasalnya, masalah kejiwaan yang paling rentan menyerang remaja adalah gangguan mental atau depresi.

Data di Indonesia menunjukkan 6,1 persen penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental. Bahkan, angka kesakitan dan kematian meningkat hingga 200 persen di masa remaja akhir, yaitu usia 18-21 tahun.

Khamelia Malik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyampaikan paradoks tentang kesehatan mental pada remaja itu. Sebab, remaja dikenal memiliki periode fisik paling sehat sepanjang hidup mereka. 

"Hal itu dapat diukur dari segi kekuatan, kecepatan, kemampuan penalaran, lebih tahan terhadap kondisi dingin, panas, kelaparan, dehidrasi, dan berbagai jenis cedera,” tutur Khamelia dalam temu media luring pada Selasa, 12 Oktober 2023, di Jakarta. 

“Sayangnya, ada ketidakmampuan remaja dalam mengendalikan perilaku dan emosi yang mengakibatkan kesakitan dan kematian,” lanjut dia.

BACA JUGA: Bagaimana Kondisi Kejiwaan Anda Saat Ini? Kenali Ciri-ciri Orang yang Alami Gangguan Mental

BACA JUGA: Merokok Dapat Menyebabkan Penyakit Mental? Ini Studinya

Khamelia menjelaskan, otak remaja dapat berkembang dalam keadaan konstan. Oleh karena itu, remaja cenderung melakukan perilaku berisiko dan implusif, kurang mempertimbangkan konsekuensi daripada orang dewasa.

Sebab itu, Khamelia menekankan perlunya peran orang tua dalam menuntun dan memberikan contoh yang benar bagi anaknya ketika menginjak masa remaja. Hal itu dilakukan agar membangun kecerdasan emosi dan mengambil pilihan yang lebih sehat bagi remaja mereka.

Dalam momentum yang sama, anggota Perhimpunan Psikolog Indonesia Nimaz Dewantary menjelaskan, jika remaja mulai mengalami gangguaan kesehatan mental, mereka bisa meminta bantuan profesional yaitu ke psikolog.

Nimaz menjelaskan bahwa orang tua dapat memberikan dukungan ketika remaja sedang menjalani terapi, menghilangkan stigma negatif pada remaja, dan meluangkan waktu sendiri untuk remaja.

Cara-cara itu bakal sangat membantu dalam menangani masalah kesehatan mental bagi para remaja. (*)

Kategori :