KABAR penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) 2023 yang diadakan pekan lalu tenggelam oleh riuh berita pengajuan pasangan calon presiden yang bersiap mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum. Padahal, KTT AIS itu sangat penting.
Penting karena Indonesia adalah inisiator sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia. Ada lebih dari 17.000 pulau yang dihuni sekitar 360 suku. Potensi sumber daya alam dan jumlah penduduk sangat besar menjadikannya sebagai destinasi atraktif untuk investasi dan pariwisata.
Namun, potensi besar tersebut kini terancam oleh perubahan iklim yang menakutkan. Negeri bahari di khatulistiwa itu menghadapi berbagai ancaman berupa kenaikan permukaan air laut, kehancuran terumbu karang, abrasi pantai, dan kadar keasaman laut yang makin tinggi.
BACA JUGA:Polairud Polres Banyuwangi Pantau Kepulangan Delegasi KTT AIS Forum 2023
BACA JUGA:Keren! Para Inovator Muda Paparkan Inovasi Didepan Para Pemimpin KTT AIS Forum 2023
Kofi Anan, mantan sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pernah menyatakan bahwa kenaikan permukaan air laut berpotensi mengancam eksistensi berbagai negara kepulauan. Indonesia, misalnya, diperkirakan bakal kehilangan 2.000 pulau pada 2030.
Pemanasan global juga merusak terumbu karang. Naiknya suhu air laut hingga 4 derajat mengakibatkan kerusakan sekitar 89 persen terumbu karang di Pasifik Barat. Di Indonesia, sekitar 33,82 persen dari seluruh terumbu karang seluas 2,5 juta hektare juga mengalami kerusakan.
Sementara itu, dalam Conference of The Parties (COP) 23 Tahun 2017 di Jerman, disajikan data kadar keasaman permukaan laut naik 26 persen jika dibandingkan dengan sebelum era revolusi industri. Kadar asam yang tinggi membahayakan ekosistem dan mengurangi jumlah ketersediaan ikan di laut.
BACA JUGA:Menu Seafood Jadi Jamuan Utama dalam Gala Dinner KTT AIS Bali
BACA JUGA:Selama KTT AIS Forum 2023, Polres Probolinggo Jaga PLTU Paiton
Indonesia tak sendirian. Sebab, semua negara kepulauan menghadapi masalah yang sama. Untuk mengatasinya, berbagai negara kepulauan dunia berhimpun dalam Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Masa depan negara pulau atau kepulauan dipertaruhkan melalui forum itu.
Indonesia disorot dunia atas perhelatan KTT AIS Forum pertama di Bali awal Oktober tahun ini. KTT AIS Forum telah mengundang 51 negara kepulauan. Tujuan KTT itu adalah mewujudkan pertemuan strategis untuk memfasilitasi kerja sama mengatasi dampak perubahan iklim.
KTT AIS Forum 2023 merupakan momen historis yang diawali oleh serangkaian pertemuan pendahulu yang diadakan sejak 2017. Kala itu banyak negara terinspirasi laporan hasil penilaian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tentang dampak perubahan iklim.
BACA JUGA:Indonesia Suguhkan Cultural Experience di KTT AIS Forum 2023
BACA JUGA:Sandiaga Uno Manfaatkan KTT AIS Forum 2023 untuk Promosi Pariwisata Bali