JAKARTA, HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko) Marves Ad Interim.
Erick sementara waktu menggantikan posisi Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan yang saat ini tengah menjalani proses pemulihan di Singapura.
Pada Senin, 30 Oktober 2023, Erick memimpin rapat koordinasi percepatan sejumlah program strategis diantaranya pelaksanaan proyek utama pada 6 kelompok Pembangunan Triwulan III, yang terdiri dari Indikator Pembangunan Nasional, Janji Presiden, Major Project, Proyek Strategis Nasional, SDGs dan Direktif Presiden.
BACA JUGA:Beredar Info Luhut Mundur dari Jabatan Menko Marves, Jubir Bilang Begini
Selain itu, dirinya juga menegaskan untuk penyempurnaan Perpres 35 Tahun 2018 tentang Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Dalam rapat koordinasi ini, Erick menugaskan masing-masing kementerian untuk melaporkan progress riil terkait pelaksanaan proyek utama 6 kelompok pembangunan triwulan III sebelum berakhirnya kabinet Presiden Joko Widodo.
Rapat tersebut dihadiri oleh tujuh kementerian di dalam lingkup Kemenko Marves yakni Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemenparekraf dan Badan Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Rapat koordinasi 7 kementerian dibawah Kemenko Maritim dan Investasi dengan Erick Thohir bertindak sebagai Menko Marves Ad Interim gantikan Luhut Binsar Panjaitan-Kemenko Marves-
Salah satu yang dibahas dalam rapat tersebut adalah bidang kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Erick menyebut, saat ini Kemenko Marves bersama KLHK sedang mengkoordinasikan penyempurnaan Perpres 35 Tahun 2018.
BACA JUGA:Tur Trofi Piala Dunia U-17 Pecah, Erick Thohir: Surabaya yang Terbaik!
Perpres tersebut mengatur tentang Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. “Instalasi ini yang memungkinkan adanya pilihan teknologi selain PSEL/PLTSa dan lokasi lainnya di luar dua belas lokasi yang telah ditetapkan,” ujar Erick.
Selain itu, Erick juga menyoroti maraknya kebakaran TPA dalam waktu 3 bulan terakhir. Menurut catatan, setidaknya 30 TPA yang terbakar utamanya dipicu oleh udara panas dan kering sebagai dampak El Nino.
“Penggunaan teknologi pengolah sampah ramah lingkungan sangat penting dan urgent bagi daerah-daerah yang sudah darurat sampah dan memiliki TPA yang sudah over-capacity,” jelasnya.(*)